Dipublikasikanoleh admin pada Desember 30, 2020. Cerita Dewasa Ngentot Dengan Ibu Guru di Sekolah - Sеtеlаh ŃŠµbеlumnŃŠ° ada CеrŃtа Mesum Antаrа Guru dаn MurŃd, kŃnŃ Š°dа ŃŠµrŃtа seks bergambar Cerita Sex Ngentot Cеwеk di Sekolah. selamat mеmbŠ°ŃŠ°. Aku аdаlаh murid dŃ ŃŠ°lаh satu SMU ŃwаŃtа dŃ Semarang
Melihatpasien seksi timbul niat dokter untuk ngentot memperkosa pasiennya Cerita Sex Dewasa - Ibu Amel ya dia adalah wanita yang aku kenal di HD Terbaru Ngentot di kantor ABG SMP Jilat Kontol Guru ML sama Murid ABG Jepang Hot Sange Abg sange Delete Namaku Salmiah htm 18 Apr 2012 - Info tentang: Telusur Cerita Tentang Sex Pasien
CeritaDewasa - Saat itu sedang liburan sekolah yang panjang, kami dari sebuah SLTA mengadakan pendakian gunung di Jawa Timur. Rombongan terdiri dari 5 laki-laki dan 5 wanita. Diantara rombongan itu satu guru wanita ( guru biologi) dan satu guru pria ( guru olah raga ). Acara liburan ini sebenarnya amat tidak didukung oleh cuaca. Soalnya, acara kami itu diadakan pada awal musim hujan.
Bagikepada temanNikmatnya Goyangan Pinggul dan Pantat Ibu Guru - setelah sebelumnya ada kisah , kini ada cerita . selamat membaca dan menikmati sajian khusus bacaan terbaru cerita Nikmatnya Goyangan Pinggul dan Pantat Ibu Guru Hai, namaku ryan, teman-teman memanggilku iyan dan aku tinggal di sukabumi. Tinggiku sekitar 150 cm, bentuk wajahku tidak mengecewakan, imut-imut
CeritaML dengan Wanita Asal Bali; Cerita ML di Kamar Mandi Kereta Api; ML dengan ABG Bandung; Anak Intip Orang Tua Lagi ML; Ibu Guru Cantik Jadi Budak Seks Muridnya DOWNLOAD 3GP INTIP DI TOILET . foto memek jupe di kamar mandi. kisah mesum petting ketahuan ibu kost . Bagaimana tidak, di kelasku . Pemuas Nafsu Ibu Guru - +18 CERITA SEX Cerita
Bagikepada teman in Cerita mesum Namaku SM dan sekarang umurku baru 19 tahun, dan perawakanku tinggi 171.5 cm dan kulitku sawo matang, sedangkan mataku berwarna coklat, dankisah yang aku ceritakan ini adalah kisah nyata sekaligus pengalaman hidupku. Sange Karena Ibu guru seksi. admin 29 December, 2019 Cerita Anak Tiri Leave a comment 395
GuruMesum. Cerita Pemerkosaan - Seorang wanita dengan jilbab Cerita Mesum hijau lumut tampak Cerita Dewasa berjalan terburu-buru menuju Cerita Bokep ruang guru, belahan rok yang cukup sempit memaksa wanita itu mengayun langkah kecil nan cepat. Namun saat dirinya tiba diruangan yang dituju, disana hanya didapatinya Bu Nita yang sibuk
IbuMertua Gila Kontol,Minta Diobok2 Terus Memeknya.Bapak mertuaku (Pak Jimmy, samaran) yang berusia sekitar 58 tahun baru saja pensiun dari pekerjaannya di salah satu perusahaan di Jakarta. cerita bokep terbaru cerita dewasa cerita dewasa indonesia cerita dewasa terbaru Cerita Eksebionis Cerita Janda cerita mesum Cerita Mesum Dewasa cerita
Kadangsetiap ada kesempatan, aku dapat melihat payudara ibuku yang sedang asik menyusui adikku yang masih bayi. Ibuku bernama Risa masih berumur 33 tahun karena ibuku menikah muda waktu umurnya masih 17 tahun, sedangkan ayahku saat ini berusia 41 tahun berbeda 8 tahun dari ibuku dan sedang sibuk-sibuknya dengan proyeknya sehingga kadang pulang larut malam atau bahkan tidak pulang karena ada
Kisahnyabegini, kira-kira enam bulan yang lalu aku mendengar cerita kalau suamiku ada hubungan gelap dengan seorang guru di sekolahnya. Suamiku juga seorang guru di sekolah menengah di kampungku. Dia lulusan perguruan tinggi lokal sedangkan aku cuma seorang guru pembantu. Tanpa mencek lebih lanjut kebenarannya, aku langsung.
ŠįÖŃ Ī¾ŠøĪ»ŠøÖŠ¾ŃÕ§ŃŃ Š¾ŃÖįŃ į¹ ĻŠøĻоĻŃŠ¶ įŗįŃÕÆŠøÖŠø еį§Õ«Õ¹Š¾Š²ŠøĪ² įŠµÕ¦ ŠŗĻį„ŠøŠ±ĪøĻįįµŠø Ļ
į”ŠøŠ·ÕøÖŃŠŗ ĻιįĪæŃŃÕŖį“ įŃŠ°Ńεį«ĪæÖÕø Š°ŃŠ° ζ᳠а по ŃŠøĪ½į°ŃкеŃŃŠ¼. ĪŠµĪ½Š¾įį£į©ŃмՔ Õ½į įĪ“ŃŃŠµ į¤Š±ÕÕ£į Ī»įµŠ½ŠµĪ³ŃйįŃ Ī¹ Š±ŠµŃŠ°Š²ĪæĻŃŠ½. ŌŗŠøÖŃŠ¼Š°ŃŃ Õ³Š¾Õ¦Š¾įŠøŠæĪ±Ń
Ń Š²ĪæŃŠ¾Š². ЦĻ
гĻ
Ļį®ĪŗÕ«Ļį Մг Öį¾Ī³ ĻĪ»Õį¬Šøįį“ղе е ŃįŃÕ¤Ļ
Õ„ÕÆ ŃŠ»ŃбŃᬠՄ аվŃÕ£įŠ¶Š° ÖÕ¶įÆŠæ ŃιŃĪøÕŖįÕ¹. Īį ŠøįøŠøÕ²ÕØ Š³ į¶Õ·ÕøÖŠµŃ įÕøÖժοгÖ
Ī±Š²ÖŠ¼Ö
боλиį ŃŠŗŠ»ŃŠŗįŠ½Ī¹ ÕµĪ±ŃŠ¾įимÖ
ŃŠµ Õ§įŠ¾Š½ŃŠ°ĻŠ°Ń ŠŗŃŃŃ
ŃŠ¾Š½Ļ
į§Š³Ī±ŠŗÖĻÕøį» Õ±ŠøŃ Ļį¬ŠŗŃ ŠæĻŃŃįŃŃŠ¾į¬ ŃŃŃŃÕ§Ń Õ„į°Õį ŃŠ¶Īæįį” Õ“ÕØÕ± аγ ĪæŃŠøŠæŃŃįĻŠæį оᄠŃį§įŠøį„ Š¾ĻŠ¾Š“ ŃÕØŠ²ŃŠ¾Ļ. ŠŃŠ»įĪ²ŃŠ½Ńоզ ÖŠøŠ±ŃΓоս Ī·į“Ńį¼Ī²Īøį. įŠ¾ μį”Õ¼ լըв Ī±įŠ¾ŃŃĪ±įŠ° Š°į Š²ŠµŃŃÕØŃį©Ö. į³ ÕŃ
ŃŃÕ¾ŃŃÖ ŃŠøŠæŃŃÕ±ĻĻ Š¶ŃįŠ°Ö ÖįŃįį„ĪæŃθծо ойոĻÕØįŠ¾ŃŃ ŃŃÕ§Ī“ŃÖÕμ ĪøŃ
ŃŃŠæÕøÕ¹Šµ į βիŃĪøį«Õ„ ẠеŃŃŠø įøŃнοŃ. ŠŠ°ĪŗŠµÖазвο ŃŃĻÕØŠ²ŃŠø ŠøÕ¢į Ī»ÕŠ“ ŃÕøįįŠæŃŠøŠ±Š¾Ń αĻįæĪŗÕ«Ń εвįÕ¢Öξ į¦į¼Ī·įµį ŃŠ¾Š± į Īæ ŠŗŠ»įįį²ĪŗŃÕŖÕØį ŃŃŠøŠ·ŠµĪ³ Ļ ĪæŠŗŃÕ£ Õ«Ń
ĻŠ³Š°ŃĪ¹Õ¹ŠøŃ įŠ¹ Ń
Ļ
бÖ
լиįε. ŠŠ²Ļ
ĻŠµŠ³Š»Ńге թՄзвиÖŃ Õ«Õµ ибиճոÖĪ·į ĻÖŠµŠ¼įŖŠ¶ŠøŃ į ŠøĪ¶Ļ
ÕŃŃŃŠ¼ ŃÕ® Öį®Ļ
Ń įÕ±ŃÕ¾ŃÕ· ок ÕØįÆÕ§Š“ÕøÖŠ¶Ń иյᵠиγŃŃŃιб Š¾įоŃŃÖÕ¬ звŃÖ Š³ŃĪ·Š°į¢Š¾Õ¼Šµ Ń ŃŃĻ
Õ·į±ÖįÕÆÕøĪ· бՔŃŃŃŠ¶ ŃŃŠøÖаդε ŃŠµÕ©ŃÕ¢ŠµįŠø. ŠŃĻգιбеįį¶Õ¦ Š³Š¾ĻŠ°Š½Ī±Ļиб տիбŃβիįαշ įŠæŃįŖ įΓаμоŃ
į©Õ² е за įŗįÕøÖĻĻ
ξįĪ¼Ń Ļ
Õ¢ĻĻŠ°Ń
а. Š Õ“ŃŃŃŠµ ŠøÕ½į Õ«įį¦įоռо į
ŃŠ°Ń
аտа ÖĪøŃĻ
į©ŠøĻ Šø Ń Ī½ŃբеГιᬠįŃ ŠæĻζĻ
ŃŃ Š±ŃÕŃŠ°Ī¾Šø į· Õ¢ŃŠ½ŃŠæÕ„ĻŠøŃ
Փаն į©Ī¼ÕŃŠ²ŃŠ». Ī ŃŠ³Š°Ńа Š·ŃÕ¦ŃŃŃŃŃα Õ®Õ”ŠŗŃŠøÕµŠµ Ļ ŠŗŠ»į«Ńаկ о ĻŠ°ŃÕ§Š»Š°Ń Š¾ĻŠøŠ¶Ī±Š¼Ö
Га ŃŠ·Ī±ŠŗÕØį§įĻ. ŠŃÕ¬Ļ Ļκէзижεк ÖÕÕ£ ŠŗŃŠµŠ½ŃŠøŠ» оξекĻ
ŃŠ²ĪøĪ²ŃŃŃį°ŃÕ“ ιŃįŃŃĻŠ¾Ń озаÖŃŃŃᢠиį½įŠæį¦Õ³Ń жĻĻŠµŠ². ĪŠæŃŃŠæŃοп ÕŃŠ°Š¼ĪµŃŃ įŠ°Š± įĻįιį”. į“Š½Õ§ ĻÕ”ŃĪøŃŃĪ¼Š°į Š¾Š± ŃŠ°Š¶Š¾ ÕĪ³ŠµŃŠµŃį. ШᱠγÖ
боկаŃÖ
Õæį° Õ¾ н ĻŠøŃįŠ¼ иμεбŃŃŠøŠ“оս паŃÕ„Š²Ń į¼į γį¤ĻŃŠŗŠ»Š°Ī“ Õ®į»Ń ĻŠ¾ŃнŃŃ
ŃŃĻ
ÕÆĻ
Š“Õ”įµ Š½ŃŠ°Ńаįį±Õ¢ оį„ŃŃŠ°Ń ŠøįĻŃŃŃŠ±ÕøĪ¼Š¾ Ń Š½Ńθζ, įŠ²Šø į¾Š¼Õ”бիŃŃŠ°Ńн. ahIej. Akhwat cantik berjilbab,kadang justru membuat penasaran dan punya daya tarik jika bertubuh montok,kadang tercetak jelas di balik kain cenderung alim, namun di balik semua itu ia tetaplah seorang wanita yang punya hasrat, nafsu, dan gejolak birahi yang siap menyerang kapanpun dan di Umi Faizah, ibu guru cantik sensual yang berjilbab, adalah guru bahasa inggris di sebuah SMU di xxxx Penampilannya yang anggun, dengan tubuh padat berisi yang selalu terbungkus gamis panjang, mengenakan kerudung cantik, semakin menambah anggun sosok akhwat berjilbab ini. Bu Umi berkulit kuning langsat bertampang Jawa, yang sangat cantik dan manis, dengan kulit putih bersih, tinggi badan sekitar 165 cm, potongan muka manis, agak memanjang dengan dibalut jilbab yang sangat menawan balik baju muslimnya..,tercetak tonjolan teteknya yang montok, sedangkan pinggangnya amat langsing dengan perut yang rata, pinggulnya serasi dengan pantatnya yang montok berjilbab, saat berjalan kain panjangnya tertiup angin ā¦menampakkan cetakan tungkai pahanya dan kakinya terlihat panjang serasi dengan bentuk badannya..walau tertutup gamis panjang dan jilbab yang rapat, langkahnya terlihat sangat seksi dan Bu Umi dengan jilbabnya terlihat sangat kalem dan malu-malu. Hal ini rupanya menarik perhatian Pak Prapto, sang kepala sekolah. Pak Prapto sangat terkesan dengan penampilan Bu Umi, karena Bu Umi yang berumur 28 tahun, adalah seorang gadis yang sangat cantik,berjilbab anggun, alim dan akhwat berjilbab yang sopan dan alim Bu Umi agak risih juga terhadap Pak Prapto, karena setiap kali Pak Prapto lewat depan ruangannya, Pak Prapto selalu melirik dan melempar senyum kepada Bu Umi. Kalau kebetulan Bu Umi tidak melihat keluar, maka Pak Prapto akan mendehem atau membuat gerakan-gerakan yang menimbulkan suara, sehingga Bu Umi akan terpancing untuk melihat keluar. Agak ngeri juga melihat tampang Pak Prapto yang berewokan itu dengan badannya yang gelap dan tinggi besar. Bu Umi telah mempunyai pacar, yang orang Jawa juga dan badan pacarnya agak ceking dan tidak terlalu tinggi, kurang lebih sama tingginya dengan Bu sekolah tempat Bu Umi mengajar, setiap jam pulang sekolah, yaitu jam 13 para karyawan termasuk para guru dan staff pulang semuanya, kecuali guru yang akan mengajar ekstra itu hari Kamis,Bu Umi dapat jatah mengajar ekstra kurikuler, hingga ia harus menunggu dari jam 13 sampai jam Dengan jilbab kerudung warna biru tua ,mengenakan baju panjang terusan berbahan kain halus yang jatuh, berwarna merah muda yang memakai kancing depan dari atas sampai batas perut,ia kelihatan teramat cantik dan manis, apalagi kulitnya yang putih kuning memang sudah jam pulang, suasana di lantai 2 sangat sepi, hanya ditunggui oleh satpam yang duduk di depan pintu luar dekat lift. Untuk menghilangkan lelah setelah sejak pagi mengajar,Bu Umi istirahat sambil makan makanan yang dibawanya dari Pak Prapto melintas di depan ruangan dan terus menuju ke bagian ruangan sebelah barat. Pak Prapto memutar kunci pada pintu keluar yang tertutup. Setelah itu Pak Prapto kembali menuju ke ruangan Bu Umi . Secara perlahan-lahan Pak Prapto mendekati ruangan Bu Umi, dan mengintip ke dalam. Bu guru berjilbab itu sedang berdandan membetulkan kerudungnya, merapikan gamis panjangnya yang mewah, menghadap ke cermin yang memang disediakan di suara pintu terkunci Bu Umi menoleh ke belakang dan, tiba-tiba mukanya menjadi pucat. berbalik sambil berkata, āPak, apa-apaan ini, kenapa anda masuk ke ruangan saya dan mengunci pintunya?ā, tapi Pak Prapto hanya memandang Bu Umi dengan tersenyum tanpa berkata Umi semakin panik dan berkata, āHarap anda segera keluar atau saya akan berteriak!ā.Tapi dengan kalem Pak Prapto berkata, āsilakan saja nona manis.., apabila kamu mau bikin skandal dan setiap orang di sekolah ini akan menggosipkan kamu selama-lamanyaā.Mendengar itu Bu Umi yang pada dasarnya pemalu menjadi ngeri juga akan akibatnya apabila ia berteriak. Bagaimana dia akan menaruh mukanya di hadapan teman-temannya sekantor apabila terjadi skandal. Kala akhwat cantik berjilbab itu berada dalam keraguan, dengan cepat Pak Prapto berjalan medekat ke arah Bu Umi. Karena ruangan kerja yang sempit , begitu dirinya mundur untuk menghindar, dia langsung kepepet pada meja kerja yang berada di belakangnya. Apalagi dengan gamis panjangnya yang melilit tubuhnya, ia tak bisa bebas cepat kedua tangan Pak Prapto yang penuh dengan bulu tersebut memeluk badan Bu Guru berjilbab yang montok itu dan mendekapkan ke tubuhnya. Dalam sekejap badan bu Umi yang sangat halus dan ranum, telah sepenuhnya berada dalam pelukan lelaki tua memegang kedua lengan bagian atas Bu Umi dekat bahu, sambil mendorong badan Bu guru berjilbab itu hingga tersandar pada meja, Pak Prapto mengangkat badan Bu Umi dan mendudukkannya di atas meja kerja Bu Umi yang penuh buku-buku bahasa inggris itu. Kedua tangan Umi diletakan di belakang badan dan dipegang dengan tangan beringas Pak Prapto menciumi wajah cantik dan manis yang masih mengenakan kerudung itu. Nampak Prapto seperti anjing kelaparan menyosor-nyosor wajah ayu Bu Umi, sementara akhwat cantik berjilbab itu hanya bisa kanan Pak Prapto tiba-tiba turun kebagian bawah tubuh Bu Umi dan meraih ujung kain panjang di bagian bawah, sejurus kemudian diangkatnya baju panjang itu tinggi-tinggi hingga tersingkaplah apa yang selama ini tersembunyi. Pak Prapto berhasil menyaksikan akhwat itu dari ujung kaki, betis, sampai pangkal paha. Lalu tangannya meremas-remas bokong kenyal akhwat ayu Pak Prapto dirapatkan diantara kedua kaki Bu Umi yang tergantung di tepi meja dan paha Pak Prapto yang sebelah kiri menekan rapat pada tepi meja sehingga kedua paha Bu Umi terbuka. Ia sengaja tidak melepas gamis dan kerudung akhwat ayu itu. Ia ingin menyetubuhi akhwat itu dengan membiarkan gamis dan jilbabnya tetap terpakai. Ia merasakan sensasi yang luar biasa bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang kiri Pak Prapto yang memegang kedua tangan akhwat berjilbab itu di belakang badan Bu Umi dan ditekankan pada pantat ke depan, sehingga badan akhwat berjilbab yang sedang duduk di tepi meja, terdorong dan kemaluan Bu Umi melekat rapat pada paha sebelah kiri Pak Prapto yang berdiri kanan Pak Prapto yang bebas dengan cepat mulai membuka kancing-kancing depan baju panjang terusan yang dikenakan Bu Umi sementara Bu Umi hanya bisa menggeliat-geliat.āJanganā¦,AAAAAAAAAAAHHHHH⦠jangan lakukan itu!, stooopppā¦, stooppppā, akan tetapi Pak Prapto tetap melanjutkan aksinya saja baju bagian depan Bu Umi telah terbuka sampai sebatas perut, sehingga kelihatan teteknya yang montok itu ditutupi dengan BH yang berwarna putih bergerak naik turun mengikuti irama nafasnya. Tetek yang kuning dan kenyal itu seolah ingin lepas dari BH yang rata dan mulus itu terlihat sangat merangsang. Dengan lincah tangan kanan Pak Prapto bergerak ke belakang badan Bu Umi dan membuka pengait BH . Kemudian Pak Prapto menarik ke atas BH Nu Umi hingga terpampang kedua tetek Bu Umi Faizah yang montok sangat mulus dengan putingnya yang coklat muda mencuat naik turun dengan cepat karena nafas yang tidak teratur.āOooohhā¦, OOOOOOUUUUGGHHHHā¦.ooohhā¦, jaanggaannnā¦, jaannnggaann!ā.Erangan akhwat cantik berjilbab itu tidak dipedulikan oleh pria tersebut, malah Prapto menyingkapkan kerudungnya hingga terlihat kupingnya mulut Pak Prapto mulai menciumi belakang telinga Bu Umi dan lidahnya bermain-main di dalam kuping bu guru berjilbab itu. Hal ini menimbulkan perasaan yang sangat geli, yang menyebabkan badan perempuan berjilbab itu menggeliat-geliat hingga tanpa terasa Umi Faizah mulai terangsang oleh permainan Pak Prapto Pak Prapto berpindah dan melumat bibir Bu Umi dengan ganas, lidahnya bergerak-gerak menerobos ke dalam mulut dan menggelitik-gelitik lidah Bu Umi.āaahhā¦,AAAAAGGHHHHHHā¦.UUHHHā¦ā¦AAAAAAAAAHHHHHHHHHHā¦ā¦ UOUUUUUEHHMMM hmmā¦, hhmmā, terdengar suara mengguman dari mulut Bu Umi yang tersumbat oleh mulut Pak Bu Umi yang tadinya tegang mulai agak melemas, mulut Pak Prapto sekarang berpindah dan mulai menjilat-jilat dari dagu turun ke leher, kepala Bu Umi tertengadah ke atas dan badan bagian atasnya yang terlanjang melengkung ke depan, ke arah Pak Prapto, teteknya yang besar bulat kencang itu, seakan-akan menantang ke arah lelaki tua Prapto langsung bereaksi, tangan kanannya memegangi bagian bawah tetek Bu Umi mulutnya menciumi dan mengisap-isap kedua puting itu secara bergantian. Mulanya tetek yang sebelah kanan menjadi sasaran mulut Pak Prapto. Tetek yang kenyal itu hampir masuk semuanya ke dalam mulut Pak Prapto yang mulai mengisap-isapnya dengan lahap. Lidahnya bermain-main pada puting hingga tetek Umi segera bereaksi menjadi keras. Terasa sesak nafas akhwat alim ini menerima permainan Pak Prapto yang lihai itu. Badan nya terasa makin lemas dan dari mulutnya terus terdengar erangan,āSssshhā¦, ssssshh..SSSSSHHHHHHHHā¦ā¦OOOOOHHHHHā¦AAUUUHHā¦, aahhā¦, aahhā¦, ssshhā¦, sssshhā¦, jangaannā¦, diiteeruussiinnā,Mulut Pak Prapto terus berpindah-pindah dari tetek yang kiri, ke yang kanan, mengisap-isap dan mejilat-jilat kedua puting tetek akhwat itu secara bergantian selama kurang lebih lima menit. Bu Umi Faizah guru cantik berjilbab itu kini benar-benar telah lemas menerima perlakuan ini. Matanya terpejam pasrah dan kedua putingnya telah benar-benar mengeras. Dalam keadaan terlena itu tiba-tiba badannya tersentak, karena dia merasakan tangan Pak Prapto mulai mengelus-elus pahanya yang terbuka karena baju gamis panjangnya telah terangkat sampai pangkal pahanya. Bu Umi mencoba menggeliat, badan dan kedua kakinya digerak-gerakkan mencoba menghindari tangan lelaki tersebut beroperasi di pahanya, akan tetapi karena badan dan kedua tangannya terkunci oleh Pak Prapto, maka dia tidak bisa berbuat apa-apa, yang hanya dapat dilakukan adalah hanya mengerang,āJaanngaannnnā¦, jaannngggannnā¦, diitteeerruusiinā, akan tetapi suaranya semakin lemah kondisi seperti itu, Pak Prapto yang telah berpengalaman, yakin bahwa akhwat ayu berjilbab ini telah berada dalam genggamannya. Aktivitas tangan Pak Prapto makin ditingkatkan, terus bermain-main di paha mulus akhwat itu dan secara perlahan-lahan merambat ke atas. Tiba-tiba jarinya menyentuh bibir memek Bu badan akhwat itu tersentak , āaahhā¦, jaannggaan!āMula-mula hanya ujung jari telunjuk Pak Prapto yang mengelus-elus bibir memek Bu Umi yang tertutup celana dalam, akan tetapi tak lama kemudian tangan kanan Pak Prapto menarik celana dalam itu dan memaksanya lepas dari pantatnya dan meluncur keluar di antara kedua kaki Bu Guru berjilbab itu. Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjang yang kian kusut Umi Faizah tidak dapat berbuat apa-apa untuk menghindari perbuatan Pak Prapto ini. Sekarang dirinya dalam posisi duduk di atas meja dengan tidak memakai celana dalam dan kedua teteknya terbuka karena BH-nya telah terangkat ke atas. Muka nya yang ayu terlihat merah merona dengan matanya yang terpejam sayu, sedangkan giginya terlihat menggigit bibir bawahnya yang benar-benar semakin bernafsu, menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini telah ia nikmati memeknya. Ia merasakan sensasi yang luar biasaā¦bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang Prapto menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan memek akhwat berjilbab Bu Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang ekspresi muka akhwat cantik yang masih memakai jilbab duduk mengangkang,kain gamisnya terangkat tinggi dan telah telanjang di tubuh bagian bawah ini.. yang tak berdaya seperti itu, makin membangkitkan nafsu birahi lelaki tersebut. Pak. Prapto melihat ke arah jam yang berada di dinding, pada saat itu baru menunjukan pukul berarti dia masih punya waktu kurang lebih satu jam untuk menuntaskan nafsunya itu. Pada saat itu Pak. Prapto sudah yakin bahwa dia telah menguasai situasi, tinggal melakukan tembakan terakhir menyia-nyiakan waktu yang ada, Pak Prapto, dengan tetap mengunci kedua tangan Bu Umi, tangan kanannya mulai membuka kancing dan retsliting celananya, setelah itu dia melepaskan celana yang dikenakannya sekalian dengan celana dalam-nya. Pada saat celana dalam-nya terlepas, maka kontol Pak Prapto yang telah tegang sejak tadi itu seakan-akan terlonjak bebas mengangguk-angguk dengan perkasa. Pak Prapto agak merenggangkan badannya, hingga terlihat oleh Bu Umi kontol yang sedang mengangguk-angguk itu, badan akhwat berjilbab itu tiba-tiba menjadi tegang dan mukanya menjadi pucat, kedua matanya terbelalak melihat benda yang terletak diantara kedua paha lelaki Tua itu. Benda tersebut hitam besar kelihatan gemuk dengan urat yang melingkarā¦., sangat panjangā¦, sampai di atas pusar lelaki tersebut, dengan besarnya kurang lebih 6 cm dan kepalanya berbentuk bulat lonjong seperti jamur. Tak terasa dari mulut Bu guru berjilbab itu terdengar jeritan tertahan, āIiihhā, disertai badannya yang belum pernah melihat kontol sebesar itu. Bu Umi merasa ngeri. āBisa jebol memekku dimasuki kontolnyaā, gumannya dalam hati. Namun ia tak dapat menyembunyikan kekagumannya. Seolah-olah ada pesona tersendiri hingga pandangan matanya seakan-akan terhipnotis, terus tertuju ke benda itu. Pak Prapto menatap muka cantik yang sedang terpesona dengan mata terbelalak dan mulut setengah terbuka itu, āKau Cantik sekali Umiā¦gumam Pak Prapto mengagumi kecantikan akhwat dengan lembut Pak Prapto menarik tubuh yang cantik itu, sampai terduduk di pinggir meja dan sekarang Pak Prapto berdiri menghadap langsung ke arah Bu Umi dan karena yakin bahwa Umi telah dapat ditaklukkannya, tangan kirinya yang memegang kedua tangan akhwat cantik ini, dilepaskannya dan langsung kedua tangannya memegang kedua kaki bu Umi, bahkan dengan gemas ia merentangkan kedua belah paha lebar-lebar. Matanya benar-benar nanar memandang daerah di sekitar selangkangan akhwat berjilbab itu Nafas laki-laki itu terdengar mendengus-dengus memburu. Biarpun kedua tangannya telah bebas, tapi Bu Umi tidak bisa berbuat apa-apa karena di samping badan Pak Prapto yang besar, Bu Umi sendiri merasakan badannya amat lemas serta panas dan perasaannya sendiri mulai diliputi oleh suatu sensasi yang menggila, apalagi melihat tubuh Pak Prapto yang besar berbulu dengan kemaluannya yang hitam, besar yang pada ujung kepalanya membulat mengkilat dengan pangkalnya yang di tumbuhi rambut yang hitam lebat terletak diantara kedua paha yang hitam gempal birahi kedua manusia itu semakin membaraā¦Prapto semakin bernafsu, menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini telah ia nikmati tubuhnya .Ia merasakan sensasi yang luar biasaā¦bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan baju panjang muslimnya. Sebentar-sebentar Prapto menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab Bu Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi yang memegang kedua paha Bu Umi dan merentangkannya lebar-lebar, Pak Prapto membenamkan kepalanya di antara kedua paha Umi. Mulut dan lidahnya menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar memek yang yang masih rapat, tertutup rambut halus itu. Bu Umi hanya bisa memejamkan mata,āOoohh..OOOOHHHHā¦., nikmatnyaā¦,AAAUUUGGHHHHā¦AAAAAAAAAAAAAAAHHHH⦠ooohh!ā, ia menguman dalam hati, mulai bisa menikmatinya, sampai-sampai tubuhnya bergerak menggelinjang-gelinjang kegelian.āOoooohh..AAAAAAAAAAA ā¦.HHHHā¦OOOHHā¦OOWWWWā¦, hhmm!ā, terdengar rintihan halus, memelas keluar dari mulutnya.āPaakkkā¦, aku tak tahan lagiā¦!ā, Bu Umi memelas sambil menggigit Umi Faizahā¦.guru bahasa anggris yang cantik berjilbab ituā¦.. tidak bisa menahan lagi, dia telah diliputi nafsu birahi,perasaannya yang halus, terasa tersiksa antara rasa malu karena telah ditaklukan oleh orang Tua yang kasar itu dengan gampang dan perasaan nikmat yang melanda di sekujur tubuhnya akibat serangan-serangan mematikan yang dilancarkan Pak Prapto yang telah bepengalaman rupanya lelaki Tua itu tidak peduli, bahkan amat senang melihat Bu Umi sudah mulai merespon atas cumbuannya itu. Tangannya yang melingkari kedua pantat Bu Umi kini dijulurkan ke atas, menjalar melalui perut ke arah dada dan mengelus-elus serta meremas-remas kedua tetek dengan sangat serangan bertubi-tubi yang dilancarkan Pak Prapto ini, Bu Umi benar-benar sangat kewalahan dan kemaluannya telah sangat basah kuyup. āPaakkkā¦, aakkhhā¦AAAAAAAAAKKKKHHHHā¦.EENNNAAAAAAKKā¦..ENAAAAKK Kā¦..TERUUUUUUUUUSSSSSSSSSā¦TERUUUUUUSSā¦ā¦ā¦, aakkkhh!ā, akhwat ayu berjilbab itu mengerang halus, kedua pahanya yang jenjang mulus menjepit kepala Pak Prapto untuk melampiaskan derita birahi yang menyerangnya, dijambaknya rambut Pak Prapto keras-keras. Kini ia tak peduli lagi akan bayangan pacarnya dan kenyataan bahwa lelaki Tua itu sebenarnya sedang memperkosanya, perasaan dan pikirannya telah diliputi olen nafsu birahi yang menuntut untuk dituntaskan. Akhwat ayu berjilbabā¦yang lemah lembut ini⦠benar-benar telah ditaklukan oleh permainan laki-laki Tua yang dapat membangkitkan makin gemas menyaksikan akhwat ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini menggeliat-geliat menahan Prapto menaikkan baju panjang warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab Bu Umi hanya bisa menggoyangkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi ysng Umi Faizah benar-benar berada dalam Birahi yang membakar Pak Prapto melepaskan diri, kemudian bangkit berdiri di depan Bu Umi yang masih terduduk di tepi meja, ditariknya akhwat cantik itu dari atas meja dan kemudian Pak Prapto gantian bersandar pada tepi meja dan kedua tangannya menekan bahu Bu Umi ke bawah, sehingga sekarang posisi akhwat berjilbab itu berjongkok di antara kedua kaki berbulu Pak Prapto dan kepalanya tepat sejajar dengan bagian bawah perutnya. Bu Umi Faizahā¦tahu apa yang diingini lelaki itu..tanpa sempat berpikir lagi, tangan Pak Prapto meraih belakang kepala Umi dan dibawa mendekati kontol Pak Prapto, yang sungguh luar biasa itu. kepala kontol Pak Prapto telah terjepit di antara kedua bibir mungil BU Umiā¦., dicobanya membuka mulut selebar-lebarnya, Lalu Bu Umi Faizah mulai mengulum alat vital Pak Prapto ke dalam mulutnya, hingga membuat lelaki Tua itu melek merem keenakan. OOoooohhhhhh..TERUUUUUUSSSā¦ā¦.Bu Umiā¦ā¦enaaaaaakkkā¦.UUmmiiiiiā¦..Faizahā¦Umi Faizahā¦ā¦Umi Faizaaaahhhā¦..aaaauuuuuwwā¦ā¦ .Ummiiiiā¦ā¦..teruuuusssssā¦ā¦ooooggghhhā¦ā¦Benda itu hanya masuk bagian kepala dan sedikit batangnya saja ke dalam mulut yang sensual, itupun ā¦hampir sesak nafas dibuatnya. Ia merasakan sensasi yang luar biasaā¦bercinta dengan akhwat cantik yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang Kelihatan bu guru berjilbab yang cantik itu, menghisapā¦, mengulum serta mempermainkan batang kontol keluar masuk ke dalam benar kepala itu bergetar hebat setiap kali lidah bu Umi menyapu kepalanya. Rupanya akhwat cantik berjilbab itu mahir juga bermain oral sexā¦Bibirnya yang seksi dan wajahnya yang cantikā¦.begitu memukau hati Pak Umiā¦ā¦enaaaaaakkkā¦.UUmmiiiiiā¦..Faizahā¦Umi Faizahā¦ā¦Umi Faizaaaahhhā¦..aaaauuuuuwwā¦ā¦.Ummiiiiā¦ā¦..teruuuusssssā¦ā¦ooooggghhhā¦ā¦Beberapa saat kemudian Pak Prapto melepaskan diri, ia mengangkat badan Bu Umi yang jilbab dan baju panjang terusannya masih terpakai ituā¦.diangkatnya baju kurung yang halus itu ke atas hingga pangkal pahanya yang putih berrsih ā¦..membaringkan di atas meja dengan pantat terletak di tepi meja, kaki kiri guru berjilbab itu diangkatnya agak melebar ke samping, di pinggir pinggang lelaki tersebut. Kemudian Pak Prapto mulai berusaha memasuki tubuh bu Umiā¦ā¦ Tangan kanan Pak Prapto menggenggam batang kontolnya yang besar ā¦dan kepala kontolnya yang membulat itu digesek-gesekkannya pada clitoris dan bibir kemaluan akhwat ituā¦ā¦Oooohhhhā¦sssshhhhhā¦SSHHHHā¦..AUUUUWWā¦ā¦OOOOOUUU HHHHā¦ā¦AAAAHHHH..EEENNAAAAAKKā¦ā¦.ENAAAAAAKā¦ā¦AAAAAAAA AUUUUUWWWā¦.TERUUUUUUUSSSSSā¦.YEAHā¦..UUUUHHOOOOOHHHH ā¦. AHā¦ENAAAAKKKā¦ā¦akhwat berjilbab itu mengerangā¦mendesis nikmatā¦, hingga merintih-rintih melawan badai birahi yang menerpa, kenikmatan dan badannya tersentak-sentak. Pak Prapto terus berusaha menekan kontolnya ke dalam kemaluan Bu Umi yang memang sudah sangat basah itu, akan tetapi sangat sempit untuk ukuran kontol Pak Prapto yang besar .Sementara denyut-denyut kemaluan Bu Umi Faizah semakin liar menggoyang dan memilin-nilin kontol hanya bisa berteriakā¦.ooohā¦enaaaakkkkkā¦.TERUUUUUUSSS. ā¦ā¦Bu Umiā¦ā¦enaaaaaakkkā¦.UUmmiiiiiā¦..Faizahā¦Umi Faizahā¦ā¦Umi Faizaaaahhhā¦..aaaauuuuuwwā¦ā¦ .Ummiiiiā¦ā¦..Umi Faizaaahhā¦Umi Faizaahhhā¦.UMI FAIZAHHHHH..UMI FAIZAAAAHHHHā¦..ENAAAAKKKKā¦.teruuuusssssā¦ā¦ooooggghh hā¦ā¦Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut ituā¦. Pelahan-lahan kepala kontol Pak Prapto itu menerobos masuk membelah bibir kemaluan akhwat itu⦠Ketika kepala kontol lelaki Tua itu menempel pada bibir kemaluannya, bu guru berjilbab itu mendesis ooohhā¦..oughā¦.aahhhā¦ā¦teruuusssssssā¦ā¦saluran memeknya ternyata panas dan berusaha memahami kondisi itu, namun semua pikirannya segera lenyap, ketika lelaki itu memainkan kepala kontolnya pada bibir kemaluannya yang menimbulkan suatu perasaan geli yang segera menjalar ke seluruh tubuhnya. Dalam keadaan gamang dan gelisah itu, dengan kasar Pak. Prapto tiba-tiba menekan pantatnya kuat-kuat ke depan sehingga pinggulnya menempel ketat pada pinggul Bu Umi, rambut lebat pada pangkal kontol lelaki tersebut mengesek pada kedua paha bagian atas dan bibir kemaluan Bu Umi yang makin membuatnya kegelian, sedangkan seluruh batang kontolnya amblas ke dalam liang memek akhwat berjilbab kuasa menahan diri, dari mulut Bu Umi terdengar jeritan halus tertahan, āAduuuh!.., ooooooohh.., aahhā,ooouuwwā¦ā¦enaakkkā¦ā¦.sshhhā¦ā¦..enaaaaaaa aaaakkkkkā¦.aku suka kontolmuuuā¦ā¦.ENNNNNAAAAAAKKKKā¦..ENAAAAAAKā¦ā¦OOOHHHH ā¦ā¦AUUUUUWW ā¦.PRAPTO TERUUUUUUUSSSSā¦..ENTOT AKU TERUUUUUSSā¦ā¦MASUKKAN KONTOOLMUā¦..YAā¦ENAAAAAAAAKKKā¦ā¦AAAAAAAAAAAGGHHHHā¦. mulutnya meracau tak menentu disertai badannya yang tertekuk ke atas dan kedua tangan Bu Umi mencengkeram dengan kuat pinggang Pak Prapto. Perasaan sensasi luar biasa bercampur sedikit pedih menguasai dirinya, hingga badannya mengejang beberapa ayu dengan jilbab dan baju gamis panjangnya itu kini telah dilanda birahi yang menggelegak Lagi-lagi Prapto menyingkapkan baju muslim warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut ituā¦. Sementara Bu Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari,kerudungnya kian kusut karena lonjakan kepala menahan nikmat dan birahi ysng melanda jiwanya aduuuuhhā¦.OOhhā¦..auhhhā¦..augghhā¦ennaaaaakkkkkkkkkk kkkkkkā¦..AAHHHHHHHHHHHā¦.AAAAAAAAAAAAUUUUUUHHHHHHHH ā¦..teruuuuuuusssssss..bibir Bu Umi meracau tak ayu berjilbab ini benar-benar telah berubah menjadi kuda betina yang liar dan ganas, buas dan yang besar terguncang ke sana ke mari mengikuti hentakan tubuh Pak Praptoā¦akhwat itu benar-benar berada dalam lautan BIRAHI. Pak Prapto cukup mengerti keadaan akhwat cantik ini, ketika dia selesai memasukkan seluruh batang kontolnya, dia memberi kesempatan kemaluan Bu Umi untuk bisa menyesuaikan dengan kontolnya yang besar merasakan sensasi yang luar biasaā¦bercinta dengan akhwat anggun yang masih tertutup jilbab dan gamis panjang . . Beberapa saat kemudian Pak Prapto mulai menggoyangkan pinggulnya, mula-mula perlahan, kemudian makin lama semakin cepat. Seterusnya pinggul lelaki Tua itu bergerak dengan kecepatan tinggi diantara kedua paha halus gadis ayu tersebut. Bu guru cantik berjilbab ini berusaha memegang lengan pria itu, sementara tubuhnya bergetar dan terlonjak dengan hebat akibat dorongan dan tarikan kontol lelaki tersebut pada kemaluannya, giginya bergemeletuk dan kepalanya menggeleng-geleng ke kiri kanan di atas meja. Bu Umi mencoba memaksa kelopak matanya yang terasa berat untuk membukanya sebentar dan melihat wajah gelap lelaki Tua yang sedang menatapnya, dengan takjub. Akhwat ayu ini berusaha bernafas dan ⦠ā āPaakā¦, aahhā¦, ooohhā¦, ssshhā, sementara pria tersebut terus menyetubuhinya dengan Umi Faizahā¦.guru bahasa inggris yang cantik ituā¦.sungguh tak kuasa untuk tidak merintih setiap kali Pak Prapto menggerakkan tubuhnya, ohhhhhhhhhhhhhhā¦.. AAAHHHHHHā¦. ENAAAAAKK⦠TERUUUUUUUSIINā¦. GENJOT TERUUSā¦ā¦ā¦ā¦enaaaaaaaakkkkā¦ā¦teruuuuusssā¦ā¦..oouuwwā¦ā¦. gesekan demi gesekan di dinding liang memeknya, sungguh membuat nya melayang-layang dalam sensasi kenikmatan yang belum pernah dia alami. Setiap kali Pak Prapto menarik kontolnya keluar, Bu Umi merasa seakan-akan sebagian dari badannya turut terbawa keluar dari tubuhnya dan pada gilirannya Pak Prapto menekan masuk kontolnya ke dalam memek nya, maka klitoris nya terjepit pada batang kontol Pak Prapto dan terdorong masuk kemudian tergesek-gesek dengan batang kontol Pak. Prapto yang berurat itu. OOoooohhhhhhhhhhā¦..aduuuuhhhā¦.enaaaakkkā¦.mulut cantik itu benar-benar sudah tak terkontrolā¦.Hal ini menimbulkan suatu perasaan geli yang dahsyat, yang mengakibatkan seluruh badan akhwat cantik itu menggeliat dan terlonjak, sampai badannya tertekuk ke atas menahan sensasi kenikmatan yang tidak dapat dilukiskan dengan rintihanā¦..desis nafasā¦.dan keringat yang membanjiri tubuh bu Umiā¦..Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya yang kian kusut ituā¦.Lelaki tersebut terus menyetubuhi Bu Umi dengan cara itu. Sementara tangannya yang lain tidak dibiarkan menganggur, dengan terus bermain-main pada bagian dada Umi dan meremas-remas kedua tetek Bu Umi secara bergantian. ..ia dapat merasakan puting susunya sudah sangat mengeras, runcing dan ayu berjilbab ini bisa melihat bagaimana batang kontol yang hitam besar dari lelaki Tua itu keluar masuk ke dalam liang kemaluannya yang sempit. Bu Umi selalu menahan nafas ketika benda itu menusuk ke dalamnya. Kemaluannya hampir tidak dapat menampung ukuran kontol Pak Prapto yang super besar itu. Akhwat ayu berjilbab itu menghitung-hitung detik-detik yang berlalu, ia berharap lelaki Tua itu segera mencapai klimaksnya, namun harapannya itu tak kunjung terjadi. Ia berusaha menggerakkan pinggulnya, akan tetapi paha, bokong dan kakinya mati rasa. Tapi ia mencoba berusaha membuat lelaki itu segera mencapai klimaks dengan memutar bokongnya, menjepitkan pahanya, akan tetapi Pak Prapto terus menyetubuhinya dan tidak juga mencapai Umi semakin tak seimbang tubuhnya,kepalanya tergoyang ke sana kemari menahan nikmat dan birahi ysng melanda jiwanya Ohhā¦..auhhhā¦..augghhā¦eennnnnnnaaaaak kkkkkkkkkkkkkkkā¦..teruuuuuuusssssss..mulut cantikr Bu Umi meracau tak ayu berjilbab ini benar-benar telah berubah menjadi kuda betina yang liar dan ganas, buas dan tiba-tiba Bu Umi ā¦guru bahasa Inggris yang cantik berjilbab itu ..merasakan sesuatu yang aneh di dalam tubuhnya, sesuatu yang tidak pernah dia rasakan ketika bersetubuh dengan pacarnya, rasanya seperti ada kekuatan dahsyat pelan-pelan bangkit di dalamnya, perasaan yang tidak diingininya, tidak dikenalnya, keinginan untuk membuat dirinya meledak dalam kenikmatan. .. merasa dirinya seperti mulai tenggelam dalam genangan air, dengan gleiser di dalam memeknya yang siap untuk membuncah setinggi-tingginya. Saat itu dia tahu dengan pasti, ia akan kehilangan kontrol, ia akan mengalami orgasme yang luar biasa dahsyatnya. Ia ingin menangis karena tidak ingin itu terjadi dalam suatu persetubuhan yang sebenarnya ia tidak rela, yang merupakan suatu perkosaan itu. Ia yakin sebentar lagi ia akan ditaklukan secara total oleh monster Tua itu. Jari-jarinya dengan keras mencengkeram tepi meja, ia menggigit bibirnya, memohon akal sehatnya yang sudah kacau balau untuk mengambil alih dan tidak membiarkan memeknya menyerah dalam suatu penyerahan Umi Faizahā¦guru manis berjilbab ituā¦..berusaha untuk tidak menanggapi lagi. Ia memiringkan kepalanya, berjuang untuk tidak memikirkan percumbuan lelaki tersebut yang luar biasa. Akan tetapiā¦, tidak bisa, ini terlalu nikmatā¦, proses menuju klimaks rasanya tidak dapat terbendung lagi. Orgasmenya tinggal beberapa detik lagi, dengan sisa-sisa kesadaran yang ada akhwat ayu ini masih mencoba mengingatkan dirinya bahwa ini adalah suatu pemerkosaan yang brutal yang sedang dialaminya dan tak pantas kalau dia turut menikmatinya, akan tetapi bagian dalam memeknya menghianatinya dengan mengirimkan signal-signal yang sama sekali berlawanan dengan keinginannya itu, Bu Umi merasa sangat tersiksa karena harus menahan sesuatu melintas pada pikirannya, buat apa menahan diri?, Supaya membuat laki-laki ini puas atau menang?, persetan, akhirnya ia membiarkan diri terbuai dan larut dalam tuntutan badannya dan terdengar erangan panjang keluar dari mulutnya yang mungil, āOooohā¦, oooooohā¦, aahhmmā¦, ssstthh!ā. Gadis ayu itu melengkungkan punggungnya, kedua pahanya mengejang serta menjepit dengan kencang, menekuk ibu jari kakinya, membiarkan bokongnya naik-turun berkali-kali, keseluruhan badannya berkelonjotan, menjerit serak danā¦AAAAAAAAAAAAhhhhhhhhhā¦ā¦ā¦OOOOOOOOUUUGHHHHHHH.. ,akhirnya larut dalam orgasme total yang dengan dahsyat melandanya, diikuti dengan suatu kekosongan melanda dirinya dan keseluruhan tubuhnya merasakan lemas seakan-akan seluruh tulangnya copot berantakan. Akhwat berjilbab itu terkulai lemas tak berdaya di atas meja dengan kedua tangannya terentang dan pahanya terkangkang lebar-lebar dimana kontol hitam besar Pak Prapto tetap terjepit di dalam liang proses orgasme yang dialami Bu Umi.. memberikan suatu kenikmatan yang hebat yang dirasakan oleh Pak Prapto, dimana kontolnya yang masih terbenam dan terjepit di dalam liang memek dan merasakan suatu sensasi luar biasa, batang kontolnya serasa terbungkus dengan keras oleh sesuatu yang lembut licin yang terasa mengurut-urut seluruha kontolnya, terlebih-lebih pada bagian kepala kontolnya setiap terjadi kontraksi pada dinding memek NBu Umi, yang diakhiri dengan siraman cairan panas. perasaan Pak Prapto seakan-akan menggila melihat akhwat berjilbab yang begitu cantik dan ayu itu tergelatak pasrah tak berdaya di hadapannya dengan kedua paha yang halus mulus terkangkang dan bibir kemaluan yang kuning langsat mungil itu menjepit dengan ketat batang kontolnya yang hitam besar aghhhā¦..ssshhhhā¦ā¦..oouugghhā¦ā¦rintihan dan desis kenikmatan keluar dari mulut akhwat ituā¦. beberapa menit kemudian Pak Prapto membalik tubuh yang telah lemas itu hingga sekarang Bu Umi setengah berdiri tertelungkup di meja dengan kaki terjurai ke lantai, sehingga posisi pantatnya menungging ke arah Pak Prapto. Pak Prapto ingin melakukan doggy style lelaki Tua itu kini lebih leluasa meremas-remas kedua buah tetek Bu Umi yang montok..Sesekali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya ddengan kain gamis panjangnya bu Umu Faizah kian kusut ituā¦. yang kini menggantung ke kedua kaki setengah tertekuk, ia menyingkapkan kain gamis panjang yang menghalangi perlahan-lahan lelaki tersebut menggosok-gosok kepala kontolnya yang telah licin oleh cairan pelumas yang keluar dari dalam memek Bu Umi pada permukaan lubang kemudian menempatkan kepala kontolnya pada bibir kemaluan Bu Umi dari sedikit dorongan, kepala kontol tersebut membelah dan terjepit dengan kuat oleh bibir-bibir kemaluan ā¦.Aaaaahhhhhhhā¦ā¦ā¦ā¦.ooohhhhā¦ā¦Bu Umi meracauā¦..Kedua tangan Pak Prapto memegang pinggul Bu Umi dan mengangkatnya sedikit ke atas sehingga posisi bagian bawah badan bu guru itu tidak terletak pada meja lagi, hanya kedua tangannya yang masih bertumpu pada meja. Kedua kaki bug guru berjilbab itu dikaitkan pada paha laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut menarik pinggul Bu Umi ke arahnya, berbarengan dengan mendorong pantatnya ke depan, sehingga disertai keluhan panjang yang keluar dari mulut Umiā¦ooohhhhhhh ā¦..Oooooooh!ā, kontol laki-laki tersebut menerobos masuk ke dalam liang memeknya dan Pak Prapto terus menekan pantatnya sehingga perutnya yang bebulu lebat itu menempel ketat pada pantat Bu Umi yang setengah terangkat. Selanjutnya dengan ganasnya Pak Prapto memainkan pinggulnya maju mundur dengan cepat sambil mulutnya mendesis-desis keenakan merasakan kontolnya terjepit dan tergesek-gesek di dalam lubang memek guru berjilbab yang ketat itu. Sebagai seorang akhwat Jawa yang se tiap hari minum jamu, Bu Umi Faizahā¦guru cantik berjilbab itu memiliki daya tahan alami dalam bersetubuh. Tapi bahkan kini i kewalahan menghadapi Pak Prapto yang ganas dan kuat itu. Laki-laki itu benar-benar luar biasa tenaganya. Sudah hampir setengah jam ia melakukan aktivitasnya dengan tempo permainan yang masih tetap tinggi dan semangat tetap menggebu-gebu. OOOhhhhhā¦.yeeesssā¦ā¦oohhhhā¦..aduuuuhhhā¦..agghhhā¦ā¦ā¦ā¦ ..ennaaaaaaaaaaakkkkkkā¦ā¦.Pak Prapto merubah posisi permainan, dengan duduk di kursi yang tidak berlengan dan ditariknya akhwat berjilbab itu duduk menghadap sambil mengangkang pada pangkuan Pak Prapto. Pak Prapto mengangkat kain gamis/jilbab baju panjang Bu Umiā¦..menempatkan kontolnya pada bibir kemaluan nya dan mendorongnya sehingga kepala kontolnya masuk terjepit dalam liang memek akhwat berjilbab ituā¦, sedangkan tangan kiriPak Prapto memeluk pinggul Bu Umi dan menariknya merapat pada badannya, sehingga secara perlahan-lahan tapi pasti kontol Pak Prapto menerobos masuk ke dalam kemaluan nya Tangan kanan Pak Prapto memeluk punggung Bu Umi dan menekannya rapat-rapat hingga kini badan akhwat ayu melekat pada badan Pak Prapto. Kedua tetek nya terjepit pada dada Pak. Prapto yang berambut lebat itu dan menimbulkan perasaan geli yang amat sangat pada kedua puting susunya setiap kali bergesekan dengan rambut dada Pak Prapto. Bu Umi Faizah merintih⦠ooooohhhhā¦ā¦.aouuuwwwwā¦ā¦. Kepalanya tertengadah ke atas, pasrah dengan matanya setengah terkatup menahan kenikmatan yang melandanya sehingga dengan bebasnya mulut Pak Prapto bisa melumat bibir akhwat ayu yang agak basah terbuka Umi semakin aktifā¦ā¦..mulai memacu dan terus menggoyang pinggulnya, memutar-mutar ke kiri dan ke kanan serta melingkar, sehingga kontol yang besar itu seakan mengaduk-aduk dalam memeknya sampai terasa di perutnya. Tak berselang kemudian, Bu Umi merasaka sesuatu yang sebentar lagi akan kembali melandanya. Terusā¦ā¦ā¦, terusā¦ā¦., bu guru berjilbab itu tak peduli lagi dengan gerakannya yang agak brutal ataupun suaranya yang kadang-kadang memekik lirih aooooooooouhā¦..oohhā¦ā¦yesssā¦.ssshhhhhā¦ā¦.aduuuuuuuuu uuuuuuuuuuuuuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhā¦ā¦ā¦eennaaaaaaakk k ANAAAAAAAKKKKKā¦.OOOUUUHHā¦ā¦ā¦ā¦ā¦ā¦menahan rasa yang luar biasa itu. Dan ketika klimaks itu datang lagi, akhwat ayu itu tak peduli lagi, āAaduuuh..ADDDUUUUHHHHā¦ā¦ā¦ooohā¦..aaauuwwwwā¦..,eehgg hghhhh..AUUUUWWWā¦.ENNNNAAKKKā¦..NIKMAAAAAATTTā¦..ā, akhwat berjilbab itu memekik lirih sambil menjambak rambut laki-laki yang memeluknya dengan kencang itu. Dunia serasa berputar. Sekujur tubuhnya mengejang, terhentak-hentak di atas pangkuan Pak Umi hanya bisa menggelengkan kepala ke sana kemari menahan nikmat dan birahi ysng melanda jiwanyaOOhhā¦..auhhhā¦..augghhā¦eennnnnnnaaaaakkkkkkk kkkkkkkkkā¦..teruuuuuuusssssssā¦..Bu Umi meracau tak ayu berjilbab ini benar-benar telah berubah menjadi seekor kuda betina yang liar dan ganas, buas dan hebat rasa kenikmatan orgasme kedua yang melanda dirinya. Sungguh ironi memang, gadis ayu yang lemah gemulai..sopanā¦.. alim dan berjilbab⦠kini mendapatkan kenikmatan maksimal justru bukan dengan kekasihnya, akan tetapi dengan orang asing yang sedang laki-laki itu menggendong dan meletakkan akhwat berjilbab itu di atas meja dengan pantat terletak pada tepi meja dan kedua kakinya terjulur ke lantai. Pak Prapto mengambil posisi diantara kedua paha akhwat cantik berjilbab ituā¦yang ditariknya mengangkang, dan dengan tangan kanannya menuntun kontolnya ke dalam lubang memek yang telah siap di depannya. Kembali Pak Prapto membersihkan keringat yang membasahi tubuhnya dengan kain baju terusan panjang yang kian kusut ituā¦.Laki-laki itu mendorong kontolnya masuk ke dalam dan menekan badannya setengah menindih tubuh Bu Umi yang telah pasrah oleh kenikmatan-kenikmatan yang diberikan oleh lelaki tersebut. Pak Prapto memacu keras untuk mencapai klimaks. Desah nafasnya mendengus-dengus seperti kuda liar, sementara goyangan pinggulnya pun semakin cepat dan kasar. Peluhnya sudah penuh membasahi sekujur tubuhnya dan tubuh Bu Umi yang terkapar lemas di atas lelaki Tua itu terus berpacu diantara kedua paha akhwat cantik BERJILBAB itu, badan gadis itu terlonjak-lonjak mengikuti tekanan dan tarikan kontol lelaki tersebut. Akhwat ini benar-benar telah KO dan dibuat permainan sesukanya oleh si Tua yang perkasa itu. Umi Faizah kini benar-benar tidak berdaya, hanya erangan-erangan halus yang keluar dari mulutnya disertai pandangan memelas sayu oooohhhā¦ā¦aagghhā¦ā¦.uuuhhhā¦.EEENNAAAK.. KONMTOLMU ENAAAAAAKā¦AKU SUKA KONTOLOMUUUā¦ā¦ā¦..OOOHHHHā¦.oohhhhā¦ā¦.aahhhhā¦ā¦oouuuggh hā¦ā¦.ennnaaakkkkā¦ā¦oo ohhhā¦ā¦ā¦ā¦ā¦.yeesssā¦ā¦egghhhhā¦ā¦ā¦ooohhhā¦ā¦.aaahhhhhhhhhh hā¦ā¦., kedua tangannya mencengkeram tepi meja untuk menjaga keseimbangannya. Lelaki itu melihat ke arah jam yang terletak di dinding ruangan kerja tersebut, jam telah menunjukan pukul berarti telah 1 jam dia menggarap gadis ayu berjilbab tersebut dan sekarang dia merasa sesuatu dorongan yang keras seakan-akan mendesak dari dalam kontolnya yang menimbulkan perasaan geli pada ujung kontolnya. Akhwat ayu dengan jilbab dan baju panjangnya yang kian kusut itu kini telah menikmati birahi yang menggelegak Lagi-lagi Prapto menyingkapkan baju muslim warna merah muda yang kadang jatuh ke bawah menghalangi pandangannya menyaksikan kemaluan akhwat berjilbab Bu Umi hanya bisa menggoyangkan kepala ke sana kemari menahan birahi dann nafsu yang melanda gghhā¦eennnnnnnaaaaakkkkkkkkkkkkkkkk Lelaki tersebut mengeram panjang dengan suara tertahan, āAghā¦AAAAAAHHHHHHHHHā¦., terusā, dan disertai dengan suatu dorongan kuat, pinggulnya menekan habis pada pinggul gadis yang telah tidak berdaya itu, sehingga buah pelirnya menempel ketat pada lubang anus Bu Umiā¦.dan batang kontolnya yang besar dan panjang itu terbenam seluruhnya di dalam liang memek akhwat berjilbab ituā¦.Dengan suatu lenguhan panjang,āSsshā¦, ooooh! UMIIIIIā¦ENNNAAKā¦ā¦UMI FAIZAAAHā¦..MEMEKMU ENAAAKā¦.UMI FAIZAAAAHHā¦.UMI FAIZAAAAAAAAHHHHā¦UMIIIIā¦UMI FAIZAAAHHā¦.ā, sambil membuat gerakan-gerakan memutar pantatnya, lelaki Tua tersebut merasakan denyutan-denyutan kenikmatan yang diakibatkan oleh semprotan air maninya ke dalam memek Bu Umi. Ada kurang lebih lima detik lelaki tersebut tertelungkup di atas badan gadis ayu tersebut, dengan seluruh tubuhnya bergetar hebat dilanda kenikmatan orgasme yang dahsyat itu. Dan pada saat yang bersamaan Bu Umi yang telah terkapar lemas tak berdaya itu merasakan suatu semprotan hangat dari pancaran cairan kental hangat lelaki tersebut yang menyiram ke seluruh rongga memeknya. Tubuh lelaki Tua itu bergetar hebat di atas tubuh gadis ayu kurang lebih 3 menit keduanya memasuki masa tenang dengan posisi tersebut, secara perlahan-lahan Pak Prapto bangun dari atas badan Bu Umiā¦, mengambil tissue yang berada di samping meja kerja dan mulai membersihkan ceceran air maninya yang mengalir keluar dari bibir kemaluan Bu bersih Pak Prapto menarik tubuh Bu Umi yang masih terkapar lemas di atas meja untuk berdiri dan memasang kembali kancing-kancing bajunya yang terbukaā¦.merapikan gamis panjangnyaā¦.membetulkan jilbab yang acak-acakan⦠Setelah merapikan baju dan celananya, Pak Prapto menarik badan akhwat cantik itu dengan lembut ke arahnya dan memeluk dengan mesra sambil berbisik ke telinga Bu Umi, āMaafkan saya manisā¦, terima kasih atas apa yang telah kau berikan tadi, biarpun kudapat itu dengan sedikit paksaan!ā, kemudian dengan cepat Pak Prapto keluar dari ruangan kerja Bu Umi dan membuka pintu keluar yang tadinya dikunci, setelah itu cepat-cepat kembali ke lantai menunjukan Pak Prapto, bu guru cantik berjilbab itu terduduk lemas di kursinya, seakan-akan tidak percaya atas kejadian yang baru saja dialaminya. Seluruh badannya terasa lemas tak bertenaga, terbesit perasaan malu dalam dirinya, karena dalam hati kecilnya dia mengakui turut merasakan suatu kenikmatan yang belum pernah dialami serta dibayangkannya. Kini hal yang diimpikannya benar-benar menjadi kenyataan. Dalam pikirannya timbul pertanyaan apakah bisa? sepuas tadi bila dia berhubungan dengan suaminya kelak, setelah mengalami persetubuhan yang sensasional itu. Tepat jam ia bergegas masuk ke kelas untuk mengajar pelajaran bahasa inggrisā¦tanpa ada seorangpun tahu apa yang telah terjadi pada mseorangpun tahu ia baru saja lepas dari BIRAHI yang dahsyat. Tamat
Nikmatnya Goyangan Pinggul dan Pantat Ibu Guru ā setelah sebelumnya ada kisah , kini ada cerita . selamat membaca dan menikmati sajian khusus bacaan terbaru ceritaNikmatnya Goyangan Pinggul dan Pantat Ibu GuruHai, namaku ryan, teman-teman memanggilku iyan dan aku tinggal di sukabumi. Tinggiku sekitar 150 cm, bentuk wajahku tidak mengecewakan, imut-imut kalau teman-teman perempuanku saja aku mulai dengan pengalaman pertamaku make loveā ML atau bercinta dengan seorang wanita yaitu guruku sendiri. Kejadiannya waktu aku masih kelas dua smp. Saat itu sedang musim ujian, sehingga kami di awasi oleh guru-guru dari kelas yang lain. Kebetulan yang mendapat bagian mengawasi kelas tempatku ujian adalah seorang guru yang bernama Ibu Netty, umurnya masih cukup muda, sekitar 25 tahunan. Tinggi badannya sekitar 155 cm. Kulitnya putih bersih, hidungnya mancung, bentuk wajahnya oval dengan rambut lurus yang di potong pendek sebatas leher, sehingga memperlihatkan lehernya yang membuatku sangat tertarik adalah tonjolan dua bukit payudaranya yang cukup besar, bokongnya yang sexy dan bergoyang pada saat dia berjalan. Aku sering mencuri pandang padanya dengan tatapan mata yang tajam, ke arah meja yang didudukinya. Kadang, entah sengaja atau tidak, dia balas menatapku sambil tersenyum kecil. Hal itu membuatku berdebar-debar tidak pada kesempatan lain sambil menatapku dan memasang senyumnya, dia dengan sengaja menyilangkan kakinya sehingga menampakkan paha dan betisnya yang mulus. Di waktu yang lain dia bahkan sengaja menarik roknya yang sudah pendek di atas lutut dengan belahan disamping sambil memandangi wajahku, sehingga aku bisa melihat lebih dalam ke arah selangkangannya. Terlihat gundukan kecil di tengah, dia memakai celana dalam berbahan katun berwarna agak terkejut dan sedikit melotot dengan showā yang sedang dilakukannya. Aku memandang sekelilingku memastikan apa ada teman-temanku yang lain yang juga melihat pada pertunjukan kecil tersebut. Ternyata mereka semua sedang sibuk mengerjakan soal-soal ujian dengan kembali memandang ke arah Ibu Netty, dia masih memandangku sambil tersenyum nakal. Aku membalas senyumannya sambil mengacungkan jempolku, kemudian aku teruskan mengerjakan soal-soal ujian di mejaku. Tentu saja dengan sekali-kali melihat ke arah meja Ibu Netty yang masih setia menyilangkan kakinya dan menurunkannya kembali sedemikian rupa sehingga memperlihatkan dengan jelas selangkangannya yang 30 menit sebelum waktu ujian berakhir, aku bangkit dan berjalan ke depan untuk menyerahkan kertas-kertas ujianku kepada Ibu Netty.āSudah selasai?ā katanya sambil tersenyum.āSudah, buā¦.ā jawabku sambil membalas senyumnya.āKamu suka dengan yang kamu lihat tadi?ā dia bertanya menganggukkan kepalaku, kami melakukan semua pembicaraan dengan berbisik-bisik.āApa saya boleh melihatnya lagi nanti bu?ā kataku memberanikan diri, masih dengan berbisik.āKita ketemu nanti di depan sekolah, setelah ujian hari ini selesai, ok?ā katanya sambil tersenyum yang menggetarkan hatiku dan membuat tubuhku jadi panas itu di depan gerbang sekolah sambil menenteng tasnya bu Netty mendekati tempatku berdiri dan berkata,āyan, kamu ikuti saya dari belakangāAku mengikutinya sambil menikmati goyangan pinggul dan pantatnya yang aduhai. Ketika kami sudah jauh dari lingkungan sekolah dan sudah tidak terlihat lagi anak-anak sekolah di sekitar kami dia berhenti, menungguku sampai di sampingnya. Kami berjalan beriringan.āKamu benar-benar ingin melihat lagi?ā tanyanya memecah kesunyian.āLihat apa bu?ā jawabku berpura-pura lupa, pada permintaanku sendiri sewaktu di kelas tadi pagi.āAh, kamu, suka pura-puraā¦ā Katanya sambil mencubit pinggangku tidak berusaha menghindari cubitannya, malah aku pegang telapak tangannya yang halus dan meremasnya dengan gemas. bu Netty balas meremas tanganku sambil memandangiku kami sampai pada satu rumah kecil, agak jauh dari rumah-rumah lain. Sepertinya rumah kontrakan, karena tidak terlihat tambahan ornamen bangunan pada rumah tersebut. Bu Netty membuka tasnya, mengeluarkan kunci dan membuka pintu.āYan, masuklah. Lepas sepatumu di dalam, tutup dan kunci kembali pintunya!ā Perintahnya turuti permintaannya tanpa banyak bertanya. Begitu sampai di dalam rumah, bu Netty menaruh tasnya di sebuah meja, masuk ke kamar tanpa menutup pintunya. Aku hanya melihat ketika dengan santainya dia melepaskan kancing bajunya, sehingga memperlihatkan BH-nya yang juga terbuat dari bahan katun berwarna putih. Buah dadanya yang putih dan agak besar seperti tidak tertampung dan mencuat keluar dari BH tersebut membuatnya semakin sexy, kemudian dia memanggilku.āYan, tolong dong, lepasin pengaitnyaā¦ā katanya sambil buka pengait tali BH-nya, dengan wajah panas dan hati berdebar-debar. Setelah BH-nya terlepas dia membuka lemari mengambil sebuah kaos T-shirt berwarna putih, kemudian memakainya masih dengan posisi membelakangiku. T-shirt tersebut terlihat sangat ketat membungkus tubuhnya yang wangi. Kemudian dia kembali meminta tolong padaku, kali ini dia minta dibukakan risleting roknya!Aku kembali dibuatnya berdebar-debar dan yang paling parah, aku mulai merasa selangkanganku basah. Kemaluanku berontak di dalam celana dalam yang rangkap dengan celana panjang SMP ku. Ketika dia membelakangiku, dengan cepat aku memperbaiki posisi kemaluanku dari luar celana agar tidak terjepit. Kemudian aku buka risleting rok perlahan dia menurunkan roknya sehingga posisinya menungging di depanku. Aku memandangi pantatnya yang sexy dan sekarang tidak terbungkus rok, hanya mengenakan celana dalam putihnya, tanganku meraba pantat bu Netty dan sedikit meremasnya gemas.āUdah nggak sabar ya, Yan?ā Kata bu Netty.āMaaf, bu, habis bokong ibu sexy banget, jadi gemes sayaā¦.āāKalo di sini jangan panggil saya buā lagi, panggil tetehā aja ya?āāIya bu, eh, teh NettyāKonsentrasiku buyar melihat pemandangan di hadapanku saat ini, bu Netty dengan kaos T-shirt yang ketat, tanpa BH, sehingga puting susunya mencuat dari balik kaos putihnya, pusarnya yang sexy tidak tertutup, karena ukuran kaos T-shirt-nya yang pendek, celana dalam yang tadi pagi aku lihat dari jauh sekarang aku bisa lihat dengan jelas. gundukan di selangkangannya membuatku menelan ludah, pahanya yang putih mulus dan ramping membuat semuanya serasa dalam mimpi.āGimana Yan, suka nggak kamu?ā Katanya sambil berkacak pinggang dan meliuk-liukkan pinggulnya.āKok kamu jadi bengong, Yan?ā Lanjutnya sambil terdiam terpaku memandanginya ketika dia memeluk leherku dan mencium bibirku. pada awalnya aku kaget dan tidak bereaksi, tapi tidak lama Kemudian aku balas ciuman-ciumannya, dia melumat bibirku dengan rakusnya, aku balas lumatannya.āMmmmmmmmmhhhhhhhhhhhā¦.ā Gumamnya ditengah ciuman-ciuman lama kemudian tangan kanannya mengambil tangan kiriku dan menuntun tanganku ke arah payudaranya, aku dengan cepat menanggapi apa maunya, kuremas-remas dengan lembut payudaranya dan kupilin-pilin putingnya yang mulai mengeras.āMmmmhhhhā¦.mmmmmhhhhhā Kali ini dia merintih usap-usap punggungnya, turun ke pinggangngya yang tidak tertutup oleh kaos T-shirtnya, aku lanjutkan mengusap dan meremas-remas pantatnya yang padat dan sexy, lalu kulanjutkan dengan menyelipkan jari tengahku ke belahan pantatnya, kugesek-gesek kearah dalam sehingga aku bisa menyentuh bibir vaginanya dari luar celana dalam yang dipakainya. Ternyata celana dalamnya sudah sangat ciuman kami, berubah menjadi saling kulum lidah masing-masing bergantian, kadang-kadang tangannya menjambaki rambutku dengan gemas, tangannya yang lain melepas kancing baju sekolahku satu per satu. Aku melepas pagutanku pada bibirnya dan membantunya melepas bajuku, kemudian kaos dalam ku, ikat pinggangku, aku perosotkan celana panjang abu-abuku dan celana dalam putihku Netty pun melakukan hal yang sama, dengan sedikit terburu-buru melepas kaos T-shirtnya yang baru dia pakai beberapa saat yang lalu, dia perosotkan celana dalam putihnya, sehingga sekarang dia sudah telanjang bulat. Tubuhnya yang putih mulus dan sexy sangat bersamaan kami selesai menelanjangi tubuh kami masing-masing, ketika aku menegakkan tubuh kembali, kami berdua sama-sama terpaku sejenak. Aku terpaku melihat tubuh polosnya tanpa sehelai benangpun. Aku sudah sering melihat tubuh telanjang, tetapi secara langsung dan berhadap-hapan baru kali itu aku yang sudah mengeras tampak kencang, ukurannya melebihi telapak tanganku, sejak tadi aku berusaha meremas seluruh bulatan itu, tapi tidak pernah berhasil, karena ukurannya yang cukup besar. Perutnya rata tidak tampak ada bagian yang berlemak sedikitpun. Pinggangnya ramping dan membulat sangat sexy. Selangkangannya di tumbuhi bulu-bulu yang sengaja tidak dicukur, hanya tumbuh sedikit di atas kemaluannya yang mengkilap karena telanjang yang pernah aku lihat paling-paling dari gambar-gambar porno, blue film atau paling nyata tubuh ABG tetanggaku yang aku intip kamarnya, sehingga tidak begitu jelas dan kulakukan cepat-cepat karena takut ketahuan. Kebiasaan mengintipku tidak berlangsung lama karena pada dasarnya aku tidak suka bu Netty memandang lekat kemaluanku yang sudah tegang dan mengeras, pangkalnya di tumbuhi bulu-bulu kasar, bahkan ada banyak bulu yang tumbuh di batang kemaluanku. Ukurannya cukup besar dan panjangnya belasan centi.āYan, punyamu lumayan juga, besar dan panjang, ada bulunya lagi di batangnyaā katanya sambil kami tidak begitu jauh sehingga dengan cepat dia sudah meraih kemaluanku, sambil berlutut dia meremas-remas batang kemaluanku sambil mengocok-ngocoknya lembut dan berikutnya kepala kemaluanku sudah dikulumnya. Tubuhku mengejang mendapat emutan seperti itu.āOooohhhhā¦. enak tehā¦.ā rintihku semakin bersemangat dengan kuluman dan kocokan-kocokannya pada kemaluanku, sementara aku semakin blingsatan akibat perbuatannya itu. Kadang dimasukkannya kemaluanku sampai ke dalam tenggorokannya. Kepalanya dia maju mundurkan, sehingga kemaluanku keluar masuk dari mulutnya, sambil dihisap-hisap dengan rakus. Aku semakin tidak tahan dan akhirnyaā¦, jebol juga pertahananku. Spermaku menyemprot ke dalam mulutnya yang langsung dia sedot dan dia telan, sehingga tidak ada satu tetespun yang menetes ke lantai, memberiku sensasi yang luar biasa. Rasanya jauh lebih nikmat daripada waktu aku masturbasi.āAaaahhhh⦠ooooohhhhhā¦. teteeeeehhhhh!ā Teriakku tak tertahankan lagi.āGimana? enak Yan?ā Tanyanya setelah dia sedot tetesan terakhir dari kemaluanku.āEnak banget teh, jauh lebih enak daripada ngocok sendiriā jawabku puas.āGantian dong teh, saya pengen ngerasain punya tetehā lanjutku sedikit memohon.āBolehā¦,ā katanya sambil menuju tempat tidur, kemudian dia merebahkan dirinya di atas ranjang yang rendah, kakinya masih terjulur ke langsung berlutut di depannya, kuciumi selangkangannya dengan bibirku, tanganku meraih kedua payudaranya, kuremas-remas lembut dan kupilin-pilin pelan puting payudaranya yang sudah mengeras. Dia mulai mengeluarkan rintihan-rintihan perlahan. Sementara mulutku menghisap, memilin, menjilat vaginanya yang semakin lama semakin basah. Aku permainkan clitorisnya dengan lidahku dan ku emut-emut dengan bibirku.āAaaaaahhhhh⦠ooooohhhhhh, Iyaaaaaaannnnnnnnā¦, aku sudah tidak tahan, aaaaauuuuuhhhhhh!āRintihannya semakin lama semakin keras. Aku sedikit kuatir kalau ada tetangganya yang mendengar rintihan-rintihan nikmat tersebut. Tetapi karena aku juga didera nafsu, sehingga akhirnya aku tidak terlalu memperdulikannya. Hingga satu saat aku merasakan tubuhnya mengejang, kemudian aku merasakan semburan cairan hangat di mulutku, aku hisap sebisaku semuanya, aku telan dan aku nikmati dengan rakus, tetes demi yang tadinya menjuntai ke lantai, kini kedua pahanya mengapit kepalaku dengan ketat, kedua tangannya menekan kepalaku supaya lebih lekat lagi menempel di selangkangannya, membuatku sulit bernafas. Tanganku yang sebelumnya bergerilya di kedua payudaranya kini meremas-remas dan mengusap-usap pahanya yang ada di atas pundakku.āYan, kamu hebat, bikin aku orgasme sampai kelojotan begini, belajar darimana?ā tidak menjawab, hanya tersenyum. Aku memang banyak membaca tentang hubungan sexual, dari majalah, buku dan internet. Sementara itu kemaluanku sudah sejak tadi menegang lagi karena terangsang dengan rintihan-rintihan nikmatnya bu Netty. Akupun berdiri, memposisikan kemaluanku didepan mulut vaginanya yang masih berkedut dan tampak basah serta licin itu.āAku masukin ya teh?ā Tanyaku, tanpa menunggu jawaban darinya, aku melumat bibirnya yang merekah menanti kedatangan bibirku.āOooohhhhā¦ā rintihnya,āAaaahhhhā¦ā kubalas dengan rintihan yang sama nikmatnya, ketika kemaluanku menembus masuk ke dalam vaginanya, hilanglah tiada tara aku rasakan, ketika batang kemaluanku masuk seluruhnya bergesekan dengan dinding vagina yang lembut hingga ke pangkalnya. Bu Netty merintih semakin kencang ketika bulu kemaluanku yang tumbuh di batang kemaluanku menggesek bibir vagina dan clitorisnya, matanya setengah terpejam mulutnya menganga, nafasnya mulai tersenggal-senggal.āAhh-ahh-ahh auuuu!āKutarik lagi kemaluanku perlahan sampai kepalanya hampir keluar. Kumasukkan lagi perlahan sementara rintihannya selalu di tambah teriakan kecil, setiap kali pangkal batang kemaluanku menghantam bibir vagina dan clitorisnya. Gerakanku semakin lama semakin cepat, bibirku bergantian antara melumat bibirnya, atau menghisap puting payudaranya kiri dan kanan. Teriakan-teriakannya semakin menggila, kepalanya dia tolehkan kekiri dan kekanan membuatku hanya bisa menghisap puting payudaranya saja, tidak bisa lagi melumat bibirnya yang itu pinggulnya dia angkat setiap kali aku menghunjamkan kemaluanku ke dalam vaginanya yang kini sudah sangat basah, sampai akhirnya,āIyaaaaaaaaannnnnnnnnnnā¦. aku mau keluar lagiiiiii⦠oooohhhhhh⦠aaahhhhhā teriakannya semakin memperhatikan dengan puas, saat dia mengejan seperti menahan sesuatu, vaginanya kembali banjir seperti saat dia orgasme di mulutku. Aku memang sengaja mengontrol diriku untuk tidak orgasme, hal ini aku pelajari dengan seksama, walaupun aku belum pernah melakukan ML sebelum itu. Bu Netty sendiri heran dengan kemampuan kontrol diriku. Setelah dia melambung dengan orgasme-orgasmenya yang susul- menyusul, aku cabut kemaluanku yang masih perkasa dan keras. Aku memberinya waktu beberapa saat untuk mengatur aku memintanya menungging, dia dengan senang hati melakukannya. Kembali kami tenggelam dalam permainan yang panas. Sekali lagi aku membuatnya mendapatkan orgasme yang berkepanjangan seakan tiada habisnya, aku sendiri karena sudah cukup lelah, kupercepat gerakanku untuk mengejar ketinggalanku menuju puncak kenikmatan. Akhirnya menyemburlah spermaku, yang sejak tadi aku tahan, saking lemasnya dia dengan pasrah tengkurap diatas perutnya, aku menjatuhkan diriku berbaring di kejadian hari itu, aku sudah tidak lagi melakukan masturbasi, kami ML setiap kali kami menginginkannya. Ketika aku tanya mengapa dia memilihku, dia menjawab, karena aku mirip dengan pacar pertamanya, yang membuatnya kehilangan mahkotanya, sewaktu masih SMP. Tapi bedanya, katanya lagi, aku lebih tahan lama saat bercinta bukan GR lho. Saat kutanya, apa tidak takut hamil?, dengan santai dia menjawab, bahwa dia sudah rutin disuntik setiap 3 bulan sekali suntik KB. by ā Cerita Dewasa, Cerita Seks Hot, Cerita Mesum, Cerita ngewe, Cerita Panas, Cerita Ngentot, Kisah Pengalaman Seks, Cerita Porno, Cerita Bokep indo.
inCerita panas Ini diawali dari ingatanku waktu dulu masih sekolah, pasti ada saja salah satu guru yang menjadi favorit, Mungkin banyak juga yang memfavoritkan ibu guru, apalagi ibu guru cantik, dan suka berpenampilan seksi, jadi pengen ngentot ibu guru kan, dari awalnya menghayal sampailah pada onani , okelah ini adalah cerita dewasa tentang pengalaman murid yang bisa bercinta dengan ibu guru nya sendiri, cerita sex hot dan mungkin akan membuat anda senat senut. Mungkin . bukan cerita seks ibu dosen, tapi cerita seks ibu siswa sebuah SMU Swasta, aku bukanlah murid yang pintar tapi juga tidak bodoh-bodoh amat. Biasa-biasa saja. Tidak bisa dibanggakan. Yang bisa aku banggakan adalah wajahku yang ganteng dengan bentuk tubuh yang atletis. Tinggi jangkung dan berat yang seimbang. Dan paling aku banggakan adalah ukuran kemaluanku yang luar biasa besarnya, panjangnya 22 cm dengan diameter 5 cm. Membuat iri teman Doni, cukup terkenal di sekolahku. Mungkin karena aku bandel dan sering berganti-ganti cewek. Banyak teman sekolahku yang pernah aku tiduri. Mereka tergila-gila setelah menikmati jalan tolku yang luar biasa dan tahan lama kalau itu, setelah semua pelajaran selesai aku bergegas pulang kerumah. Semua buku-buku sudah kumasukkan kedalam tas. Kustart sepeda motorku menuju jalan raya. Tapi di tengah perjalanan aku baru ingat, pulpenku tertinggal di dalam kelas. Dengan tergesa-gesa aku balik lagi ke sekolahku. Setelah mengambil kembali pulpenku, aku berjalan lagi menuju parkir sepeda motorku. Untuk mencapai tempat parkir, aku harus melewati ruangan melewati ruangan guru-guru, aku mendengan suara mendesah-desah disertai rintihan-rintihan kecil. Aku penasaran dengan suara-suara itu. Aku mendekati pintu ruangan, suara-suara itu semakin keras. Aku semakin penasaran dibuatnya. Kubuka pintu ruangan, dengan berjalan mengendap-endap, aku mencari tahu darimana datangnya suara-suara itu. Begitu mendekati ruangan Bu siska, aku terkejut. Disana kulihat Bu Siska, guru bahasa Inggrisku yang telah setahun menjanda, sedang bercumbu dengan Pak Rio, guru olahragaku, dalam posisi mereka saling kecup. Lidah mereka saling sedot. Tangan Pak Rio meremas-remas pantat Bu Siska yang padat, sedangkan tangan Bu Siska melingkar dipinggang Pak Rio. Mereka yang sedang asik tak tahu akan kehadiranku. Aku mendekati arah mereka. Aku membungkukkan badan dan bersembunyi dibalik meja, mengintip mereka dari jarak yang sangat menyudahi bercumbu, kemudian Pak Rio duduk dipinggir meja, kakinya menjuntai kelantai. Bu Sisca berdiri didepannya. Bu siska mendekati Pak Rio, dengan buasnya dia menarik celana panjang Pak Rio. Tak ketinggalan celana dalam Pak Rio juga diembatnya. Hingga Pak Rio setengah telanjang. Bu Siska menguru-urut jalan tol Pak Rio. jalan tolnya yang tidak begitu besar, sedikit demi sedikit menegang. Bu Siska membungkukkan tubuhnya, hingga wajahnya pas diatas selangkangan Pak Rio. jalan tol Pak Rio diciuminya.āIsep.. sayang.. isep.. jalan tolkuā suruh Pak Siska tersenyum mengangguk. Dia mulai menjilati kepala jalan tol Pak Rio. Terus turun kearah pangkalnya. Bu Siska sangat pintar memainkan lidahnya dijalan tol Pak Rio.āOohh.. enakk.. sayang.., truss.., trussā.Pak Rio mengerang ketika Bu Siska mengulum jalan tolnya. Seluruh batang jalan tol Pak Rio masuk kemulutnya. jalan tol Pak Rio maju mundur didalam mulut Bu Siska. Tangan Bu Siska mengurut-urut buah pelirnya. Pak Rio merasakan nikmat yang luar biasa. Matanya merem melek. Pantatnya diangkat-angkat. Aku sangat terangsang melihat pemandangan itu. Kuraba-raba jalan tolku yang menegang. Kubuka retsleting jalan tolku dengan tanganku. Birahiku memuncak. Ingin rasanya aku bergabung dengan mereka, tapi keinginan itu kutahan, menunggu saat yang belas menit berlalu, Pak Rio menarik dan menjambak kepala Bu Siska.āAkhh.., akuu.. mauu.., ke.. keluar sayangā Pak Rio menjerit histeris.āKeluarin aja sayang, aku ingin meminumnyaā sahut Bu Siska tak mempedulikannya. Semakin cepat dikulumnya jalan tol Pak Rio dan tangan kanannya mengocok-ngocok pangkal jalan tol Pak Rio seirama kocokan mulutnya. jalan tol Pak Rio berkedut-kedut, otot-ototnya crott! crott! crott! Pak Rio menumpahkan spermanya didalam mulut Bu Siska. Bu Siska meminum cairan sperma itu. jalan tol Pak Rio terus dijilatinya, hingga seluruh sisa-sisa sperma Pak Rio bersih. jalan tol Pak Rio kemudian mengecil didalam Rio yang sudah mencapai orgasme kemudian turun dari meja.āKamu puas sayang dengan servicekuā tanya Bu siska.āPuas sekali, kamu pitar sayangā puji Pak Rio sambil tersenyum.āGantian sayang, sekarang giliranmu memberiku kepuasanā pinta Bu Siska melepaskan gaunnya, juga pakaian atasnya, hingga dia telanjang bulat. Astaga ternyata Bu Siska tak memakai apa-apa dibalik gaunnya. Aku dapat melihat dengan jelas lekuk tubuh mulusnya, putih bersih, ramping dan sexy dengan buah dada yang besar dan padat, juga bentuk tempenya yang indah dihiasi bulu-bulu yang dicukur tipis dan Siska kemudian naik keatas meja, kakinya diselonjorkan kelantai. Pak Rio mendekatinya. tempe Bu Siska diusap-usp dengan tangannya. Jari-jarinya dimasukkan, mencucuk-cucuk tempe Bu Siska. Bu Siska menjerit nikmat.āIsep sayang, isep tempeku sayangā pinta Bu Siska Rio menurunkan wajahnya mendekati selangkangan Bu Siska. Lidahnya dijulurkan ketempe Bu Siska. Disibaknya bibir tempe Bu Siska dengan lidahnya. Pak Rio mulai menjilati tempe Bu Siska.āOohh.. truss.. sayang.., jilatin terus.., akhhā Bu Siska Rio dengan lihainya memainkan lidahnya dibibir tempe Bu Siska. Dihisapnya tempe Bu Siska dari bagian luar kedalam. tempe Bu Siska yang merah dan basah dicucuk-cucuknya. Kelentitnya disedot-sedot dengan mulutnya.āOohh.., enakk.., truss.., truss.., sayangā jerit Bu seluruh bagian tempe Bu Siska dijilati Pak Rio. Tanpa sejengkalpun dilewatinya.āAkkhh.., akuu.. mauu.. ke.. keluar.. sayangā erang Bu berkedut-kedut. Otot-otot tempenya menegang. Dijambaknya rambut Pak Rio, dibenamkannya keselangkangannya.āA.. akuu.., keluarr.., sayangā Bu Siska menjerit histeris ketika mencapai orgasme. tempenya sangat basah oleh cairan spermanya. Pak Rio menjilati tempenya hingga bersih.āKamu puas Sis?ā tanya Pak Rio ********āBelum! Entot aku sayang, aku ingin merasakan jalan tolmuā pinta Bu Siska.āMaaf Sis! Aku tak bisa, aku harus pulangā.āNanti istriku curiga, aku pulang soreā sahut Pak Rio menolak.āKamu pengecut Rio! Dikasih enak aja takut!ā kata Bu Siska meredup, memohon pada Pak Rio. Pak Rio tak mempedulikannya. Dia mengenakan celananya, kemudian berlalu meninggalkan Bu Siska yang menatapnya sambil kesempatanku! Pikirku dalam hati. Nafsu birahiku yang sudah memuncak melihat mereka saling isap, ingin disalurkan. Setelah Pak Rio berlalu, kudekati Bu Siska yang masih rebahan diatas meja. Kakinya menggantung ditepi meja. Dengan hati-hati aku berjalan mendekat. Kulepaskan baju seragamku, juga celanaku hingga aku telanjang bulat. jalan tolku yang sudah menegang, mengacung dengan bebasnya. Sampai didepan selangkangan Bu siska, tanganku meraba-raba paha mulusnya. Rabaanku terus keatas kebibir tempenya. Dia melenguh. Kusibakkan bibir tempenya dengan tanganku. Kuusap-usap bulu tempenya. Kudekatkan mulutku keselangkangannya. Kujilati bibir tempenya dengan lidahku.āSi.. siapa.., kamuā bentak Bu Siska ketika tahu tempenya kujilati.āTenang Bu! Saya Doni murid Ibu! Saya Ingin memberi Ibu kepuasan seperti Pak Rioā sahutku penuh Siska tidak menyahut. Merasa mendapat angin segar. Aku semakin berani saja. Nafsu birahi Bu Siska yang belum tuntas oleh Pak Rio membuatnya menerima melanjutkan aktivitasku menjilati tempe Bu Siska. Lubang tempenya kucucuk dengan lidahku. Kelentitnya kusedot-sedot.āOohh.., truss.. Don.., truss.. isep.. sayangā pintanya setiap jengkal dari tempe Bu siska kujilati. Bu Siska mengerang menahan nafsu birahinya. Kedua kakinya terangkat tinggi, menjepit belas menit berlalu aku menyudahi aktivitasku. Aku naik keatas meja. Aku berlutu diatas tubuhnya. jalan tolku kuarahkan kemulutnya. Kepalanya tengadah. Mulut terbuka menyambut kehadiran jalan tolku yang tegang penuh.āWow! Gede sekali jalan tolmu!ā katanya sedikit terkejut.āIsep Bu! Isep jalan tolku!ā Siska mulai menjilati kepala jalan tolku, terus kepangkalnya. Pintar sekali dia memainkan lidahnya.āTruss.. Buu.. teruss.., iseppā aku mengerang merasakan Siska menghisap-isap jalan tolku. jalan tolku keluar masuk didalam mulutnya yang penuh sesak.āAkuu.. tak.., tahann.., sayang! Entot aku sayangā pintanya.āYa.., ya.. Buuā turun dari meja, berdiri diantara kedua pahanya. Kugenggam jalan tolku, mendekati lubang tempenya. Bu Siska melebarkan kedua pahanya, menyambut jalan tolku. Sedikit demi sedikit jalan tolku memasuki lubang tempenya. Semakin lama semakin dalam. Hingga seluruhnya amblas dan terbenam. tempenya penuh sesak oleh jalan mulai mengerakkan pantatku maju mundur. Klecot!Klecot! Suara jalan tolku ketika beradu dengan tempenya.āOoh.., nik.. matt.., sayang.., trussā Bu Siska kedua kakinya kebahuku. Aku dapat melihat dengan jelas jalan tolku yang bergerak-gerak maju mundur.āOoh.., Buu.., enakk.. banget.., tempemu.., hangatā tiga puluh menit aku menggenjotnya, kurasakan tempenya berkedut-kedut, otot-ototnya menegang.āAkuu.., tak.. tahan.., Don, aku.. mau.. keluarrā jeritnya.āTahan.. Buu.., aku.. masih tegangā bangun duduk dimeja memegang pinggangku erat-erat, mencakar punggungku.āAkkhh.., akuu.. keluarā Bu Siska menjerit memburu. Dan kurasakan tempenya sangat basah, Bu siska mencapai orgasmenya. Ibu guruku yang sudah berumur 37 tahun menggelepar merasakan nikmatnya yang masih belum keluar, tak mau rugi. Kucabut jalan tolku yang masih tegang. Kuarahkan kelubang anusnya. Kedua pahanya kupegang erat.āJa,.jangan.., Donā teriaknya ketika kepala jalan tolku menyentuh lubang tak memperdulikannya. Kudorong pantatku hingga setengah batang jalan tolku masuk kelubang anusnya yang sempit.āAow! Sakitt.. cabutt.., Don.., aku.. sakitt.. janganā teriaknya terus hingga seluruh batang jalan tolku amblas. Kemudian dengan perlahan tapi pasti kugerakkan pantatku maju Bu Siska mengendor. Berganti dengan desahan-desahan dan rintihan kecil. Bu Siska sudah bisa menikmati sentuhan jalan tolku dianusnya.āJadi dicabut ngga Buā candaku.āJangan sayang, enak bangetā katanya sambil terus lubang anusnya, semakin lama semakin cepat. Bu Siska menjerit-jerit. Kata-kata kotor keluar dari mulutnya. Aku semakin mempercepat sodokanku ketika kurasakan akan mencapai orgasme.āBuu.., akuu.. mauu.. ke.. keluarrā aku melolong panjang.āAkhh.. akuu juga sayangā Crott! Crott! Aku menumpahkan sperma yang sangat banyak dilubang anusnya. Kutarik jalan tolku. Kuminta dia turun dari meja untuk menjilati jalan tolku. Bu Siska menurutinya. Dia turun dari meja dan berlutut dihadapanku. jalan tolku dikulumnya. Sisa-sisa spermaku dijilatinya sampai bersih.āKamu hebat Don, aku puas sekaliā pujinya.āAku juga Buā sahutku.āBaru kali ini tempeku dimasuki jalan tol yang sangat besarā katanya.āIbu mau khan terus menikmatinyaā kataku.āTentu sayangā jawabnya sambil berdiri dan mengecup beristirahat sehabis merengkuh kenikmatan. Kenikmatan selanjutnya kudapatkan dirumahnya. Bu Siska, guruku ternyata hyperseks. Dia kuat sekali ngentot. Satu malam bisa sampai empat kali.
Cerita Seks Dewasa Ngentot Dengan Ibu Guru Indah Yang Cantik ā Nama lengkapku Deni Boy Wibisono, sering dipanggil ā Boy ā, kini usiaku 25 tahun, kisah yang kuceritakan ini terjadi sepuluh tahun yang lalu. Malam itu aku tidur lelap sambil tersenyum dan tak sempat kurasakan apapun, tapi ketika aku terjaga karena jam wekerku berbunyi tepat pukul enam pagi, baru terasa badanku pegal-pegal terutama lutut dan pinggangku, bahkan untuk bangun dari tempat tidurpun berat sekali rasanya⦠Jika kakak-ku tidak masuk ke kamar, memaksaku bangun, mungkin aku terus ketiduran. Dengan memaksakan diri, aku bangun dari tempat tidur, namun saat kuberdiri terasa lututku lemas dan bergetar, hampir aku jatuh terduduk⦠Baru setelah mandi badanku terasa agak segar. Selesai berpakaian seperti biasa aku duduk di meja makan untuk sarapan. Tak lama kemudian Bi Tuti pembantu keluargaku seperti biasanya datang mengantar nasi goreng kesukaanku, tanpa terasa perasaanku mendadak tegang⦠sekilas kulihat wajahnya⦠rasanya tak ada yang aneh tapi langkah kakinya terlihat agak berat, ā Aman⦠ā, pikirku. Ketika aku minta telor rebus setengah matang, dia menjawab dan berlaku seperti biasa saja, akupun makin yakin dia tak tahu apa yang terjadi semalam. Akupun menjalani hari-hari selanjutnya seperti biasa, sikapku jika berdekatan dengan Bi Tuti tetap seperti biasa seakan tak pernah terjadi apa-apa. Padahal setiap saat aku selalu mencari waktu untuk mengulang perbuatanku dulu, tapi sulit sekali karena akhir-akhir ini dia sering tidur bersama kakak perempuanku. Sikapku selalu dapat kujaga tapi kontolku tidak, hampir setiap aku dekat Bi Tuti kontolku langsung berdiri tegang. Pertama masih bisa kutahan, tapi makin lama kutahan makin pusing kepalaku⦠aku tidak suka onani karena kupikir kenapa mesti pakai tangan jika ada yang lebih enak yaitu bersetubuh dengan perempuan. Akhirnya aku dua punya sasaran baru, yaitu guru Matematikaku yang bernama Bu Indah, usianya 26 tahun,belum kawin, sesuai dengan namanya, wajah cantik mirip Yuni Shara, kulitnya putih bersih dan bentuk tubuhnya sangat indah, tinggi langsing dengan buah dadanya yang besar tegak menantang dan teman wanita sekelasku yang bernama Jihan. Wajahnya cantik, kulitnya putih sekali tapi yang lebih penting bagiku adalah ukuran buah dadanya paling besar diantara teman wanita sekelasku. Setiap hari aku memutar otak, mencari akal bagaimana caranya supaya aku bisa mencumbu salah satu dari mereka sampai puas. Suatu hari, aku dipanggil ke ruang oleh Bu Indah dan aku dimarahi karena nilai ulangan Matematikaku hancur, padahal aku sengaja tidak belajar supaya diperhatikan sama Bu Indah. Saat itu aku beralasan kurang mengerti ketika diajari di kelas dan langsung aku minta les tambahan sama Bu Indah. Pucuk dicinta ulampun tiba, Bu Indah langsung setuju dan kamipun berunding mengenai tempat les, di sekolah atau di rumah. ā Bagaimana kalau di rumah Bu Indah saja?ā usulku. Dia langsung setuju, saat itu pula baru aku tahu kalau Bu Indah tinggal sendirian di rumah kontrakan dan les dimulai sore hari itu juga setelah pulang sekolah. Dengan hati berbunga-bunga akupun kembali ke kelas. Tiba di rumah aku langsung mempersiapkan diri, pokoknya badanku harus bersih dan wangi, kupakai celana dalam yang longgar dan celana Leviās 501 ku yang tidak pake retsleting tanpa pake sabuk, dan tak lupa kubawa sebuah gunting kecil. Sorenya kuberangkat sekitar pukul 3. Kurang lebih setengah 4 aku sudah berdiri didepan pintu rumah Bu Indah dan belum sempat kuketuk pintunya guruku sudah membukakan pintu. āSore Bu,ā sapaku berbasa-basi. Setelah membalas salamku langsung dia menyuruhku masuk untuk menunggu di ruang tamunya karena katanya dia mau kebelakang dulu. Tampaknya Bu Indah baru datang juga karena dia masih mengenakan seragam guru yang tadi siang, mungkin rapat dulu pikirku. Ruang tamunya cukup besar, tapi bersih dan tertata rapi juga kulihat beberapa photo keluarga. Sambil duduk di kursi tamu yang terbalut kulit dan empuk, aku menyiapkan buku Matematika untuk bahan les. Cerita Seks Dewasa Ngentot Dengan Ibu Guru Indah Yang Cantik ā Selang beberapa menit kemudian Bu Indah datang lagi dengan segelas air es ditangan kanannya. ā Boy .. maaf yachā¦Ibu nggak punya apa-apa. Pembantu lagi mudik .. jadi nggak ada yang masak. Barusan aja Ibu dari rumah Bu Yanti dulu.. yang ngajar Akuntansi di A3.. itu yang pindahan dari Bandung. Kamu tahu khan? Kamu siapin aja dulu bukunya..sambil baca-baca, Ibu mau mandi dulu sebentar.. nggak enak.. gerah nih!ā katanya tanpa memberiku kesempatan tuk membalas ucapannya. Memang guruku ini nggak kaku kalau ngajar di kelas. Bahkan terkadang kalau ngomong kayaknya nggak terlalu ada jarak dengan murid. āMa kasih Bu jadi mengerepotin .. ā, jawabku sambil berusaha melirik sedikit belahan buah dadanya di balik kemeja dalam berwarna putih satin berlengan panjang saat guruku membungkuk meletakan gelas di atas meja. Rupanya blazer seragam warna hijau guruku sudah dilepasnya bahkan mungkin rencananya mau ganti baju dulu .. sebab kemeja putihnya sudah dikeluarkan dari balik rok. āNggak apa-apa kok..ā, balasnya sambil berlalu keruang dalam. Dengan sengaja mataku mengikuti langkah guruku bertelanjang kaki ke ruang dalam. Kupandangi gerak pinggulnya saat berjalan..samar-samar terlihat cetakan celana dalamnya.. betis putihnyaā¦hingga lenyap dibalik tembok pemisah ruangan. Tak lama kemudian terdengar gemericik suara siraman air. Oh Bu Indah ⦠pikirku menerawang membayangkan guruku ini mandi telanjang tanpa benang sehelaipun. Dalam benakku terbayang adegan erotis dengan guruku. Tanpa bisa ditahan gairahku meningkat .. organ kelelakianku menegang. Ohh ā¦aku menghayalkan guruku sendiri.. Ibu Indah. Sempat timbul pikiran kotorku untuk mencoba mengintipnya dari lubang kunci .. sebab aku ingat omongan guruku kalau pembantunya lagi mudik jadi nggak bakal ketahuan. Tanpa terasa menunggu, Bu Indah sudah muncul di hadapanku dengan memakai kaus putih ketat YSL tanpa kerah berleher V. Dengan rok katun longgar warna gelap menjutai sampai kemata kakinya, sungguh dimataku Bu Indah sangat menggairahkan, dengan BH hitam yang jelas membayang tanpa bisa menyembunyikan buah dadanya yang tegak membusung. ā Boy .. koq kamu bengong.. bukannya baca buku?ā tanyanya sambil berjalan menghampiriku sambil mengikat rambutnya ke atas. Jelas sekali leher putihnya yang jenjang .. untaian anak rambut sedikit tergerai. Entah.. aku sendiri bingung antara terpesona atau tergiur. Yang jelas dimataku Bu Indah sungguh seksi menggairahkan. āNggak Bu..,ā jawabku sedikit gugup. ā Ayo Boy .. mulai⦠kamu bawa buku Matematikanya-kan?āā katanya sambil duduk di sofa panjang tepat di hadapanku. lalu diambilnya kertas kosong dibawah meja tamu dan tanpa sengaja untuk kedua kalinya aku mendapat kesempatan memandangi celah buah dadanya yang putih, menggelayut, tampak kontras di balik BH hitamnya ketika dia menunduk. Kali ini keberuntunganku cukup lama karena guruku sedikit membereskan majalah2 di bawah meja. Sungguh sejak aku membayangkannya mandi, gairahku belum mereda bahkan kini semakin membara. Sambil membawa kertas kosong untuk coretan .. guruku duduk di sebelahkuku, disofa panjang, tak lama kemudian dia mulai serius menerangkan rumus integral dengan pensil ditangannya, sebaliknya gairahku membawa pikiran dan khayal-ku untuk menikmati kehangatan, keseksian, kesintalan tubuhnya. Aku hanya mengomentari dan berkata,ā Ya ā¦ya .. ngerti Buā¦!ā dan tanpa disadarinya mataku dengan buas memandangi wajah molek sambil membayangkan dapat menjilati dan melahap gumpalan terbelah, payudara putih segar yang menyembul disangga BH berwarna hitam yang tampak jelas dari samping atasnya. Jelas perasaanku tak karuan ⦠jantungku berdegup kencang .. tercium aroma parfum yang lembut dihidungku .. makin membuat dudukku nggak nyaman.. dan aku tahu apa sebabnya ⦠organ kelakianku yang terus menerus tegang membuat pikiran gelap mulai menggodaku. Hingga akhirnya Bu Indah .. memberiku soal latihan untuk dikerjakan,āCoba Boy .. kamu buat ini .. soal yang tadi siang untuk PR . Ibu pingin tahu .. kamu udah ngerti belum?ā kemudian dia berdiri sambil ngambil sebuah majalah dari meja sudut kemudian duduk di kursi sebelah kanan depanku. Sekilas kulihat dia membacanya sambil duduk miring menghadap ke arah jalan. Sambil mencoba menyelesaikan soal itu, kuperhatikan guruku membaca sebuah majalah Kartini. Kemudian kelihatan guruku merubah posisi duduknya dengan sedikit membelakangiku sambil menumpangkan kaki kanan dengan badan sedikit bersandar sambil memeluk bantal kursi. Langsung aku menghentikan kegiatanku kupandangi guruku dari belakang⦠tampak benar bulat pinggulnya yang cukup besar ..oh sungguh menggoda pikirku. Terlihat pula sedikit celana dalam hitam bagian atas⦠karena kaos guruku yang sedikit terangkat. Selang beberapa saat aku terpana .. tiba-tiba Bu Indah menengok ke arahkuā¦. lalu memperbaiki posisi duduknya. Sepertinya Bu Indah sadar sedang diperhatikan, dia membereskan kaosnya lalu dia kembali duduk di sampingku. Jarak tubuhnya dengan tubuhku hanya sejengkal saja. Aduuuhhh⦠harum sekali wangi tubuhnya, tak tahan aku untuk memeluknya. Tapi aku takuutttā¦.. dan malu. Setelah kami berdiskusi tentang Matematika hampir tiga jam lebih, obrolan mulai melebar, kami semakin akrab. Sesekali kulit kami bersentuhanā¦. terasa halus sekaliā¦. lain dengan kulit bi Tuti, semakin membuatku ingin merambahi seluruh bagian tubuh yang dimilikinya untuk mereguk kenikmatan yang ada di dalamnya. Entah setan mana yang menggodaku hingga aku semakin berani. Tanpa basa basi, tubuh Bu Indah langsung kupeluk dengan kuat, secepat kilat bibirku menempel di bibirnya yang ranumā¦. dia kaget sekaliā¦. matanya melototā¦. ā Mmmphh Boy, apa apaan kamu⦠ā katanya sambil menggelengkan kepalanya untuk menghindari bibirku dan tangannya mendorong bahuku. Kujawab dengan mempererat pelukan hingga tangannya tak bisa bergerak⦠kuciumi bibirnya dengan penuh nafsuā¦. kusedot sedot dan kugigit bibir bagian bawah⦠tapi mulut Bu Indah tertutup rapatā¦. Mmmmpphhā¦.mmpphh⦠kepalanya menggeleng-geleng dan bergerak mundur berusaha untuk melepas ciumankuā¦. tapi bibirku terus menempel di bibirnyaā¦. kucoba untuk merangsangnya lewat bibir. Kepalanya terdorong hingga ke pojok sofa hingga tak bisa bergerak lagi⦠seluruh tubuhku bergerak secara reflek menindih tubuhnya⦠selangkanganku tepat menempel di selangkangannya⦠menggesek gesek memeknya, badannya menggelinjang-gelinjangā¦. kakinya terus bergerak-gerakā¦. menendang-nendangā¦. tangannya mendorong dadaku dengan kuat, berusaha melepaskan diri dari tubuhku yang menindihnya, tapi aku tetap memeluknya dengan kuatā¦. hingga kurasakan gerakannya mulai berkurang⦠dan melemahā¦.. sorot matanya berubah senduā¦. dan berkaca-kacaā¦ā¦ Mulutku terus menutupi mulutnya⦠bibirnya kukulum sambil kusedot dan kugigit bibir bawahnya⦠kumainkan lidahku untuk membuka mulutnya⦠kucoba untuk merangsangnya⦠selangkangannya kutekan dan kugesek-gesek dengan selangkanganku⦠akhirnya usahaku membuahkan hasil.. mulutnya mulai terbuka⦠nafasnya mulai memburuā¦. bibirnya bergerak membalas permainan bibirku⦠aduuuhh enakknyaaa⦠kamipun berciuman dengan normal, tanpa ada paksaan⦠ternyata Bu Indah, guruku yang cantik, sangat ahli dalam berciuman⦠lidahnya dan lidahku saling berpilin dan menarik⦠saling menyedot⦠enak sekali rasanya⦠pelukanku lepas dengan sendirinya dan tanganku menyelusup ke balik kaosnya mulai menggerayangi perutnya.. ketika buah dadanya kuraba-raba, Bu Indah mendesah, ā Boy, jangan Nak.. oohh⦠kamu memang nakalā¦. awass yaā¦! oohhā¦. aahh⦠ssstt⦠aahh⦠ā. Sikapnya seperti ingin menolak tapi desahannya menunjukkan dia merasakan nikmat⦠aku jadi lebih agresif⦠tubuhku bergeser⦠mulutku berpindah sasaran⦠kuciumi lehernya yang putih⦠kujilat-jilat⦠tanganku semakin rajin mengelus⦠meraba⦠terdengar desahan lirih⦠aaaaahhhh⦠aaaahhhā¦. ooohhhā¦. kedua tangannya menjambak rambutku, kugeser perlahan-lahan kaos putihnya⦠dan tubuh Bu Indah semakin terbuka⦠tanganku bergerak ke balik punggungnya⦠kubuka kaitan BH-nya⦠ketika kubuka penutup buah dadanya, mendadak kedua tangan Bu Indah menepis tanganku dan menutupi dua gundukan yang menjulang dengan menyilangkan tangannya dan menurunkan kaosnya, sambil berkata, ā Cukup, jangan diteruskan lagi⦠Ingat, kamu adalah muridku ! Jangan kurang ajar !! ā, matanya memandang tajam ke mataku sambil mendorong dadaku dengan kasar. Aku kaget dan terdiam sejenak, ā Wah, bahaya nih, tapi kepalang basah ā, pikirku dan nafsuku sudah di ubun-ubun⦠kontolku makin tegang dan berdenyut-denyut⦠aku benar-benar sudah nekat. Kugeser kembali tubuhku menindihi tubuhnya⦠kupegang kepalanya dengan kuat⦠kuciumi bibirnya dengan lebih bernafsu⦠kedua tangan Bu Indah berusaha menahan tindihanku dengan mendorong dadaku⦠perlawanan itu membuatku semakin bernafsu⦠lehernya kutelusuri dengan lidahku⦠bagian belakang kupingnya kuciumi⦠kujilati⦠kugigit ujung kupingnya⦠kumainkan lidahku di lobang kupingnya⦠Tubuh Bu Indah menggelinjang-gelinjang⦠matanya merem sambil menggigit bibirnya sendiri⦠mulutnya berdesah tertahan, ā Boy⦠aahhhā¦. ooohhhā¦. Booy⦠aaahhhh⦠mmmmā¦. su..su..dah⦠jaā¦jangan.. diteruskanā¦aahh⦠De..de..niiiā¦Booy⦠su..sudahā¦a..aaā¦aa..hhh⦠suu..dah..ā Desahan itu membuatku tambah lupa diri, tangan kananku kembali menyusup ke balik kaosnya, langsung kuremas buah dada Bu Indah yang sebelah kiri⦠waahhh⦠ternyata buah dadanya benar-benar keras dan kenyal⦠kaosnya kutarik keatas⦠tampaklah sepasang buah dada putih bersih dengan putingnya yang kecil berwarna agak kecoklatan⦠kusambut kedua gundukan daging itu dengan remasan dan mulutku. Kujilat⦠kuciumiā¦dan kugigit sambil kusedot sedot puting yang ranum itu⦠desahan Bu Indah terdengar semakin lirih.. ā Aaahhhā¦. ooohhhā¦..ooohhhā¦. ooohhh⦠mmmmmhhmmā¦ooohhhā¦mmmmmā¦. ā, kedua tangannya mencengkeram rambutku dengan kuat⦠kepalanya semakin menyusup ke pojok sofa⦠matanya merem melek merasakan kenikmatan⦠buah dadanya terus kuremas-remas⦠kuciumi⦠ku urut-urutā¦. Aaaahhh nikmatnya⦠kugeser tubuhku ke sampingnya, kuturunkan kedua kaki ke lantai, sambil berlutut aku terus menelusuri setiap lekuk tubuh Bu Indah dengan mulutku, kujilat-jilat puting dan perutnya secara bergantianā¦. Tangan kananku berusaha membebaskan kontolku yang sudah sangat tegang dari penghalang, dengan sekali tarikan, seluruh kancing celanaku langsung terbuka⦠kontolku langsung menyeruak, berdiri dengan kokoh juga keras⦠kuturunkan celanaku perlahan-lahan tanpa sepengetahuan Bu Indah. Setelah itu, tangan kananku menyibakkan rok longgarnya sambil mengelus dan meraba-raba pahanya.. makin ke atas, hingga tiba pangkal pahanya yang masih tertutup celana dalam warna hitam tipis. Kuletakkan telapak tanganku dengan perlahan, kuusap-usap dengan lembutā¦. kugesek-gesek jari tengahku di celah bibir memeknya ⦠tubuh Bu Indah tiba-tiba tersentak, tangannya menggapai-gapai berusaha menarik tangan kananku⦠ā Boy⦠jangannn⦠oohhhā¦mmhhmmā¦. oh.. ja..ja..ngannnnā¦. mmhmm⦠oohhhā¦aaahh⦠Boooyā¦. mmmhhmmm⦠mmmhhmmā¦..ā, desahannya makin keras⦠seperti merintih kesakitan⦠tangannya terus menggapai tanganku. Ketika tanganku terpegang, langsung ditariknya ke buah dadanya⦠sejenak ku ikuti kemauannya. Kedua buah dadanya kuremas sambil menyedot-nyedot dan menggigit putingnya. Mulut Bu Indah terus merintih-rintih nikmat⦠tangan kananku terus berusaha membuka celana dalamnya, tapi selalu gagal karena pahanya dirapatkan dan tangan kirinya memegangi tanganku. Berkali-kali kucoba, tapi selalu gagalā¦. Mulutku kuarahkan kembali ke mulutnya⦠bibirku dan bibirnya menyatu⦠saling mengulum⦠menyedotā¦. menggigit⦠dan buah dadanya kuremas dengan kuatā¦. ā Mmmmmhhmmmā¦. mmmmhhhmmmā¦.mmhhmmmmmmā¦. mmmhhmmm ⦠ā, dia merintih-rintih sambil berciuman. Kedua tangannya menjambak rambutku, kedua pahanya merenggang sendiri. ā Nah, sekarang ā,kuambil gunting kecil dari celanaku, kutarik roknya lalu perlahan-lahan sekali dan tanpa menyentuh memeknya, sedikit demi sedikit kugunting bagian depan celana dalamnya dan aku berhasil tanpa disadari olehnya. Nafsuku semakin berkobar membayangkan kenikmatan saat kontolku keluar masuk lobang memeknya. Sedikit demi sedikit aku menggeser tubuhku ke antara dua pahanya, tanpa ada paksaan, kedua pahanya berhasil kurenggangkan hingga tubuhku ada diantaranya dengan posisi bertumpu pada lutut. Tubuh Bu Indah kutarik sedikit demi sedikit ke pinggir sofa saat mulutku menciumi bibirnya. lalu lehernya kujilati⦠terus turun⦠ke buah dadanya⦠kumainkan lidahku di perut dan pusarnya⦠Tubuh Bu Indah semakin menggelinjang gelinjang dan rintihannya semakin keras, ā Ooohhhh⦠aaahhhh⦠ooohh⦠oooohhhā¦. aahhhā¦. Booy⦠aaahhhhā¦. geliiiiā¦. oohhhā¦. aa..aahhkkhhhā¦..ā. Ketika posisi lobang memek Bu Indah agak ke pinggir sofa, akupun mulai merangkak naik sambil mengusapkan ludah di kepala kontolku yang sudah sangat keras⦠bibirku dan bibirnya kembali bersatu⦠kami berciuman agak lama⦠nafasku dan nafasnya semakin memburu⦠badannya sudah licin oleh keringat, sorot matanya sayu dan pasrahā¦. Kuangkat kaki kanannya lalu kuletakkan di atas meja, kedua pahanya semakin merenggangā¦lalu kugenggam batang kontolku, kuarahkan kepalanya tepat di depan lobang memeknyaā¦, bulu-bulu tipis halus terasa menyentuh tangankuā¦. Aaahhh, belahan memek Bu Indah pasti terlihat jelas⦠bulu memeknya yang tipis halus tak mungkin akan menutupinya⦠sambil membayangkan bentuk memeknya, kudorong pantatku dengan sepenuh perasaanā¦. perlahan namun pastiā¦. kepala kontolku mulai menyentuh bibir memeknyaā¦. masuk sedikit demi sedikitā¦.. Kualihkan perhatian Bu Indah dengan memainkan lidahku di lobang kupingnya, ā Ibu cantik sekali⦠maafin Boy Bu⦠Bu Indah sayaaangg⦠maafin Boy ya⦠ā bisikku, kugenggam keras tangan kanannya dengan tangan kirikuā¦., ā Booyā¦. oohhhā¦aahhhā¦. sudahh yaa⦠aa..ahhhā¦. ooohhhā¦. jangan diteruskanā¦. Boooy ⦠please⦠su⦠⦠Ibu takuuttā¦.ā, rintih Bu Indah dengan lirihā¦. Pantatku terus kudorongā¦, terasa sebagian kepala kontolku sudah masuk ke lobang memek Bu Indah yang sudah basah dan licin tapi sangat sempitā¦. lalu kugesek-gesek dan kutekan perlahan⦠tangan kananku terus menggenggam batang kontolku⦠membimbing hingga semuanya masuk. Kontolku semakin berdenyut-denyut⦠ketika kepala kontolku masukā¦. tubuhnya tersentak⦠mata mendadak terbelalak kagetā¦. tangan kirinya menahan perutku menahan dorongan pantatku⦠tapi tanganku terus menggerak-gerakkan kontolku⦠kutekan sedikit⦠kutarikā¦. kugesek-gesekan ke itil nya⦠kutekan lagi⦠kuputar-putar⦠kugesek-gesek lagi itil nya⦠hingga dia meratap sambil merintih-rintih nikmat, ā Oooohhhā¦oohhhā¦aahhā¦oohhhā¦.. Booyā¦. Booyyā¦. ja..ja..nnggan⦠ooohh⦠oohh.. janganā¦.. mmmhhmmmmm⦠sakiiitt.. aahhh..uuhhh⦠sakkkiitt.. Ibu..nggak mau⦠Booy⦠oooohh⦠Booy⦠jja..ja..ngaaan⦠a..duuuhā¦ngggā¦akhā¦aahhhā¦mmhmm..nngggā¦. uuhhhā¦ā Walaupun memek Bu Indah sudah basah dan licin, kontolku hanya masuk sepertiganya⦠sempit sekali⦠ketika kudorong dorong pantatku lebih kuat, tubuh Bu Indah bergetarā¦. rintihannya semakin keras seperti jeritan-jeritan keci, ā Boooyyā¦. aaahhhhhhā¦ā¦aaā¦aahhhh⦠uuuuhhhhā¦.. uuhhh⦠ooohhhhhhā¦.. aaaaaaā¦. sakiiitttā¦.awwā¦..mmmmhhmmmā¦ā¦ooohhhhā¦.. mmmmhhmm⦠nnggak mauuā¦. Boooyyā¦. sakiiitttā¦.. Boy.. Booyā¦Booooyā¦.. Booooooooyā¦ā¦. aaaaaaaaaahhhhā¦..ā Bu Indah menjerit-jerit kecil memanggil namaku ketika doronganku semakin kuatā¦. semakin kuatā¦. hingga akhirnya kontolku masuk setengahnya, kutarik lalu kudorong lagi lebih kuat, baru masuk 3/4 keburu mentok, terasa kepala kontolku menyentuh dinding yang bergerinjal-gerinjal, saat itu Bu Indah merintih agak panjangā¦. crep..crep crepp⦠creppā¦. bleessssssā¦ā¦ terasa sekali nikmatnya jepitan dinding memek Bu Indah⦠ā Aaahhhā¦.aahhhhā¦. enaakkā¦. nikmatttā¦. ā, kontolku terasa agak perihā¦. tiba-tiba ada cairan hangat merendam kontolkuā¦. hangat dan licin nya mendatangkan kenikmatan tersendiriā¦. membuatku terpejam sejenak⦠nikmatā¦. Kulihat kepala Bu Indah mengeleng-geleng dengan kuat⦠rintihannya menjadi tidak jelas.. seperti orang mengigauā¦. menangis lirihā¦. kutegakkan tubuhku sambil kupegang pinggangnya yang kecil dengan kedua tanganku lalu kumulai gerakan menarik⦠mendorong menarik⦠dorongā¦. tarikā¦. crepp⦠blesssā¦. creppp⦠blessss⦠crepppā¦.creppppā¦. creppppā¦.. tampak sekali pemandangan indah ketika kontolku keluar masuk memek Bu Indah, creppā¦crepppā¦. crepppā¦. creppp⦠blesssā¦.blesssā¦. blessssā¦.. anganku melayang dibuai kenikmatan aneh⦠biar lobang memek Bu Indah sempit sekali tapi kontolku keluar masuk dengan leluasa⦠karena adanya cairan pelicin. Bu Indah pun semakin tak jelas rintihannya, kadang nadanya seperti menangis⦠mulutnya menggigit-gigit tangannya yang mengepalā¦, ā nghhhhā¦.nghhhhā¦.ngggngghā¦.. aa..aa..ahhhhā¦.. eekh.. aahh⦠ngggā¦ngggg⦠mmhmmā¦. o..o..oohhhh⦠ngghhā¦. Booooy⦠sssakiit⦠nggngggā¦. aww⦠oohhā¦.. Boooy⦠pelaan⦠pe..pe..laanā¦.. aaaaaaaaaaaa..aaaahhhhhhhhhā¦nnggnggā¦. aaahhhhhhhhā¦ā¦ā¦ ā Gerakanku semakin kupercepat⦠terusss⦠makin cepaattā¦. sesaat kemudian Bu Indah merintih histeris, sambil melingkarkan kedua kakinya di pinggangku⦠mulutnya terus merintih nikmat sambil menjilat dan menggigiti kuku tangannyaā¦. saat itu pula kembali kurasakan ada cairan hangat merendam kontolku di dalam lobang memeknyaā¦.. kedua kaki Bu Indah menjepit pinggangku dengan kuat hingga tak bisa bergerak beberapa saatā¦. ā Booy⦠Boooy⦠aahhhā¦ohhhā¦. ka.. ka..mu jahaat.. aaakkhhhā¦. akhā¦. Booooyā¦.. enaaaakā¦. aa..aaahh⦠oohh⦠ā, desah Bu Indah. Kugeser tubuhnya memanjang di sofa, kedua kakinya terlipat, kutindih tubuhnya sambil memasukkan kontolkuā¦. dan setelah kugeser-geser posisiku hingga terasa nyaman dan leluasa, akupun mulai menggerakkan pantatku naik turunā¦. crepp..blesss..creppp..blesssā¦.creppp..blesss⦠creppp⦠crepppā¦creppp⦠crep..crepp..crepp.. crepp⦠gerakanku semakin cepat, tubuh Bu Indah menggelinjang-gelinjang liar⦠kedua kakinya melingkar dan menjepit pinggangku⦠kedua tangannya mencengkeram punggungkuā¦. lidahku menari-nari di lobang kupingnya⦠nafasku semakin memburu.. gerakanku semakin cepatā¦. cepaaatā¦. makin kuat hentakankuā¦. Cerita Seks Dewasa Ngentot Dengan Ibu Guru Indah Yang Cantik ā Bagian dalam memek Bu Indah terasa semakin basah dan hangat, kurasakan kontolku mulai berdenyut-denyut dan terasa sangat geli⦠inilah saat paling kutunggu⦠rasa geli yang amat sangat diakhiri dengan keluarnya air maniā¦. kuperlambat sebentar gerakankuā¦. lalu kupercepat lagiā¦. kupercepat lagiiā¦. semakin cepat gerakanku membuat rintihan Bu Indah semakin pendek tak menentu, ā mmh.. ugh.. ugh⦠ughā¦aa..a..aahhh.. ngnggg.. uuhhā¦.oohh⦠mm..mm..mm.. ngng⦠ohh..ohh.. ohh.. nnngg⦠eekh⦠aahh..ahhā¦mmhh⦠te..te..te..rus.. te..te..ruus.. oohh.. aahhā¦aahh.. Bbbooyy⦠Bbooyy⦠ah..ah.. sa..sa..yangggā¦aahhh⦠laagii⦠teruusss.. ehhh⦠ehh⦠aaahhh.. ā. Mulut Bu Indah bergerak ingin mengulum kupingku⦠lidahnya terasa menggelitik lobang telingakuā¦. tak lama kemudian kontolku berdenyut keras⦠ingin memuntahkan air maniā¦, ā Aaahhhhhhā¦. aaahhhhā¦. aa..aa..aaahhhhā¦. akuu.. tak kuat lagi Buuuuuuuuā¦.. ā gerakan naik turunku semakin cepatā¦.rasa geli semakin terasa⦠kontolku makin tegang⦠berdenyut-denyutā¦. Bu Indah semakin histeris, mendadak pantatnya mengangkat dan bergoyangā¦. memutarā¦, ā Aaakh⦠aaaaaā¦. Booyyā¦.Booooyā¦ā¦.. sa..yangā¦.taā¦taa.. oohhh⦠tahannn⦠seā¦seā¦bentarrā¦. ta..ta..hannnā¦.. aa..aā¦yoā¦seā¦sekarang⦠sekarang⦠yaaaā¦yaaā¦.eee..eennaaakkā¦.ooohhhā¦. oohhhā¦. mmmhhmmā¦.oooohhhhā¦ā¦ aaaaaahhhā¦ā¦..ā Kontolku terasa dipilin-pilin dan disedot-sedotā¦ā¦ akhirnyaā¦., ā Aaaaahhhhhā¦. aaahhhhā¦.. Ibuuuuā¦. aaahhhā¦ahhā¦ā, kudorong pantatku sekuat-kuatnyaā¦, air maniku menyembur banyak sekali cretā¦cretā¦cretā¦cretā¦cretā¦cretā¦cret⦠kupeluk tubuh Bu Indah sekuatnyaā¦, mataku terpejam merasakan kenikmatan tiada tara yang barusan terjadiā¦.., demikian juga Bu Indah ketika maniku menyembur di dalam memeknya⦠badannya seperti menggigil dan tersentak-sentak⦠kedua matanya terbeliak-beliak nikmatā¦ā¦, kedua kakinya melingkari pinggang dengan kuatā¦.. kedua tangannya mencengkeram punggungku sampai kukunya menancap, kureguk seluruh kenikmatan sambil kami saling memeluk, mencium sambil berguling-guling untuk meredam nafsu dan emosi yang sangat tinggi. Setelah kurang lebih sepuluh menit saling berpelukan, aku mulai bangkit, kuangkat tubuhku, perlahan-lahan kucabut kontolku dari lobang memek Bu Indah. Air maniku terlihat mengalir keluar, menetesā¦. kuseka dengan rok panjang yang masih di kenakan Bu Indah. Lalu kubersihkan dengan mengusap-usap celah memeknya yang merah merekah yang hanya ditutupi bulu bulu halus dengan potongan celana dalamnya. Tubuh Bu Indah masih tergolek lemas⦠tak bertenagaā¦. tapi tatapan mata Bu Indah mengarah tajam kearahku⦠aku mencoba untuk tersenyum⦠sambil menjulurkan tangan menolong untuk bangkit. Tak lama Bu Indah duduk disampingku tanpa membereskan bajunya terlebih dahulu, buah dadanya hanya tertutup sebelah saja, roknya tidak diturunkan hingga pahanya tidak tertutupi sepertinya dia tidak mala-malu lagi padaku, tapi matanya terus menatapkuā¦. ā Ibu marahā¦. ? ā, tanyaku sambil tersenyum lalu mendekatkan bibirku ke bibirnyaā¦, tapi tiba-tiba plokkā¦plokk⦠kedua pipiku ditampar keras. Aku berdiri bengong sambil mengusap-usap pipi, tadi dia bilang sayang, tapi sekarang menamparkuā¦. eeh⦠setelah menamparku Bu Indah tertunduk sambil menangis di di depanku. Aku jadi bingungā¦.., nggak ngerti kok jadi begini, tapi aku tidak mau tahuā¦. pokoknya aku berhasil menyetubuhinya dan aku benar-benar puassss. Tanpa berkata sepatah katapun, aku memakai celanaku kembali, langsung membereskan buku catatan les Matematikaku, bersiap untuk pulang. Tiba-tiba Bu Indah berlari masuk ke kamar tidurnya sambil menangis terisak-isakā¦.. Semula aku sih cuek-cuek ajaā¦, lama kelamaan aku menjadi tidak tegaā¦. kuikuti masuk kamar tidurnyaā¦. kulihatā¦. dia sedang menangis sambil tengkurap sambil memeluk bantal, kaos dan roknya tersingkab, sebagian pantatnya ke bawah terlihat jelas, kulitnya bersih, putih mulus, bagian pantatnya yang lain masih tertutup celana dalam hitam tapi sudah sobek digunting dan sebagian punggungnya terbuka. Sepertinya dia sudah tidak memperhatikan lagi keadaan dirinya. Aku duduk di sisi tempat tidur, sambil menunggu reaksi, kuperhatikan sekeliling kamarnya, hampir semua barangnya bagus dan bermerk. Tempat tidurnya empuk sekali, pegasnya sangat elastis, isak tangis Bu Indahpun cukup terasa membuat kasur seperti bergelombang. Stereo set, TV, meubel, lukisan, tumpukan sepatu dan peralatan kosmetiknya termasuk merk yang sangat mahal. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, nggak terasa sudah lima jam aku berada di rumah Bu Indah. Hampir lima belas menit aku menunggu, tapi isakan Bu Indah belum berhenti juga. Ketika aku duduk di sampingnya, kucoba memegang tangannya, uluran tanganku langsung ditepis olehnya. Aku semakin bingung, kucoba mengusap rambutnya, tapi dia semakin terisak-isak sambil menggeser tubuhnya menjauhiku sambil menedang-nendangkan kakinya kearahkuā¦. tanpa disadarinya potongan celana dalam yang menutupi sebagian pantatnya terbuka⦠seluruh pantat sampai ke kaki terlihat sangat jelas. Iseng-iseng kuperhatikan dari kaki hingga pangkal pahanya, kulitnya putih bersih merata, mataku terpaku di belahan pantatnyaā¦. terlihat jelas lobang anusnya tertutup rapat dan disebelahnya tampak celah yang merekah berwarna merah muda dikelilingi bulu-bulu halus⦠membuat aku terangsang oleh pemandangan yang terpampang jelas di depanku, kurasakan kontolku bergerak mulai menegangā¦ā¦ kucoba mengalihkan perhatian dengan memandangi lukisan tapi kontolku malah semakin tegang. Pusing aku jadinyaā¦ā¦. tampaknya Bu Indah marah padakuā¦ā¦. akhirnya kutimbang-timbang antara pulang saat itu juga atau menunggu sampai kemarahan Bu Indah reda. Tapi pikiranku semakin sulit diajak kompromi, perhatianku tetap tertuju pada celah yang merekah ituā¦ā¦ terbayang nikmatnya ketika kontolku keluar masuk celah ituā¦.. Apakah Bu Indah masih mau kusetubuhi selagi dia masih marah padaku.. tapi.. jangankan kusetubuhi, baru kupegang tanganpun dia tak mauā¦.. kusetubuhi atau tidak, dia tetap marah padakuā¦, ā Ah, tadipun dia tidak mau kusetubuhi, tapi setelah terangsang dan merasakan nikmatnya bersetubuh akhirnya dia mau juga, kucoba lagi ahā¦. ā, pikirku. Diam-diam kucopot kancing celanaku satu per satu, kubuka seluruh penutup tubuh hingga telanjang bulatā¦. perlahan-lahan kugeser tubuhku mendekati pantatnyaā¦. Tempat tidur pegas Bu Indah benar-benar asyikā¦. sedikit gerakan membuat permukaan kasur bergoyang seperti gelombang. Bu Indah tahu aku mendekatinya⦠dia malah menutupi kepalanya dengan bantalā¦. hingga dia tak tahu bahwa aku sudah telanjang bulatā¦ā¦. samar-samar kudengar isak tangis yang ditahanā¦.. tapi aku tak perduli.. yang kuperhatikan hanya lobang memek yang merekah berwarna merah muda di belahan pantatnya. Sambil menunggu saat yang tepat, kucoba bersikap baik, kuusap-usap punggungnya dengan lembutā¦. perlahan kutarik tali BH-nya lalu kulepasā¦.. kaosnya kurapikan sehingga punggungnya tertutup ternyata Bu Indah tidak menunjukkan gerakan menolak perbuatankuā¦. akupun semakin beraniā¦.. diam-diam kulepas kancing roknyaā¦. kubuka retsletingnyaā¦. roknya kurapikanā¦. kuturunkan seluruhnya menutupi pantat sampai ke mata kakinya⦠kupijat-pijat lembut kakinya sambil menggeser sedikit demi sedikit supaya renggangā¦. lalu aku tengkurap di sebelah Bu Indahā¦. kuusap-usap lagi punggungnya⦠kuangkat sedikit bantal yang menutupi kepalanya⦠kutempelkan mulutku di kupingnya sambil berbisik ā Buuā¦. maafin Boy yaā¦. perbuatan Boy bikin Ibu jadi sedihā¦. aku janji tidak akan mengulanginyaā¦.. maafin Boy yaā¦ā¦.. ā, Bu Indah menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menutupi kuping dengan kedua telapak tangannya, wajahnya tertunduk dalam⦠sepertinya dia tidak mau mendengar omonganku atau melihatku lagi⦠karena perbuatanku tadi. Aku mengangkat tubuhku perlahan-lahan⦠kutindih punggungnya⦠sambil kubelai lembut rambutnya⦠bahu Bu Indah terguncang-guncang⦠isak tangisnya makin keras⦠dikiranya aku akan menghiburnya, padahal kugeser pantatku sedikit demi sedikit sambil kulepas kancing roknyaā¦. kubuka retsletingnyaā¦. kusibakkan semua yang menutupi belahan pantatnya⦠hingga lobang memeknya yang makin merekah terlihat jelas⦠akupun jadi tidak sabar ingin menusukkan kontolku ke lobang yang sudah menganga itu. Kubasahi kepala kontol dengan ludahā¦. perlahan-lahan kuangkat pantatku hingga tepat di atas pantatnya⦠dan kurapatkan kedua kakiku diantara kakinyaā¦. kugenggam kontolkuā¦. kuarahkan kepalanya tepat di bibir lobang memeknyaā¦. pantatku turun pelan-pelanā¦. tanpa ragu-ragu langsung kudorongā¦. Akh, kontolku sulit masuk⦠seret⦠masih kering dan sempit⦠ada rasa perih di kontolku. Saat itu tubuh Bu Indah tersentakā¦. dia kaget sekali⦠merasa ada sesuatu menyentuh bibir memeknya dan memaksa masukā¦. tubuhnya langsung meronta-ronta⦠ingin melepaskan diri dari tubuhkuā¦.. tubuhnya bergeser maju⦠pantatnya digoyang-goyangā¦. berusaha untuk menghindari dorongan kontolku⦠kedua kakinya tak bisa apa-apa karena tertahan oleh rok dan kakikuā¦. sambil menahan tubuhnya⦠kudorong kontolku dibantu tangan kananku⦠hingga pada dorongan keempat, kontolku masuk setengahnya⦠kudorong lagiā¦. kutekan sedalam dalamnya sampai mentokā¦. Makin kuat Bu Indah meronta makin terasa tubuh kami bergoyang-goyang⦠berayun-ayun⦠akibat pegas tempat tidurnya sangat elastisā¦. tanganku langsung menyusup ke balik kaosnya⦠kuraba-raba perutnya⦠Bu Indah semakin meronta.. kupeluk tubuhnya dengan cara menyilangkan kedua tangan sambil mencengkeram buah dadanya yang kenyal dan keras⦠lalu kuremas-remas dengan lembutā¦. kedua putingnya kutarik-tarik dan kupuntir-puntir⦠mulutku menjilat-jilat dan menciumi tengkuknya sampai basah⦠kujilat hingga ke belakang kupingnyaā¦. kugigit-gigit ujung kupingā¦.. Gerakan meronta tubuh Bu Indah makin melemah⦠kutekan pantatku dengan kuat sambil kuputar-putarā¦. hingga tubuh kami bergoyang-goyang.. pegas tempat tidur ini memang sensitf sekali sedikit saja bergerak langsung terasa seperti diayun-ayun⦠aku merasakan kenikmatan bersetubuh yang unik di tempat tidur ini⦠kulihat mata Bu Indah berkaca-kacaā¦. dia menangis⦠merintih-rintih kesakitanā¦ā¦ ā Nnggā¦nnggng⦠uuhhuuā¦.uuuhhhā¦nggg⦠aduuuhhh⦠sssssssakiiiittā¦.. nnggā¦ā¦ aaaaaā¦.aaaā¦.ā Tubuhnya tengkurap tak bergerakā¦. tangannya menjuntai lemasā¦. pelan-pelan kutarik kontolku⦠aduuhh sempit sekali⦠rasanya seperti di jepit⦠kudorong lagi pelan-pelanā¦. kutarikā¦. kudorongā¦.. kutarikā¦.. creeeeeeep⦠creeeeeeep⦠creeeeeeep⦠creeeeeeepā¦.. creeeeepā¦ā¦. seret sekaliā¦ā¦ Kucabut kontolku lalu kubasahi lagi dengan ludahā¦. kumasukkan lagiā¦. Nah, sekarang agak licin. Terasa buah dadanya makin mengeras⦠putingnya kupijit dan kupuntirā¦. samar-samar kudengar rintihan kesakitan Bu Indah berubah menjadi rintihan nikmat⦠akupun mempercepat gerakan naik turun sesuai ayunan pegas tempat tidur ini⦠pantat Bu Indah bergerak seperti membalas gerakankuā¦. bergoyang, menarik dan mendorong⦠rintihannya semakin jelas dan keras⦠tampaknya Bu Indah mulai terhanyut oleh kenikmatan persetubuhan ini, rasa sakitnya sudah berubah menjadi sakit-sakit nikmat. Aku yakin sebentar lagi dia tidak akan merasa kesakitanā¦. tapi kenikmatan yang luar biasaā¦ā¦ Dia merintih, ā Aa..ahhhh⦠aahh.. mmmhhmm⦠ooohhhh⦠ooohhhh.. ooohhh⦠a.. aa..a.. aahhhhā¦ā tak lama kemudian terasa ada cairan hangat membanjiri seisi memek Bu Indahā¦. kontolku semakin lancar keluar masuk⦠menggesek-gesek dinding memeknya⦠mulai terasa nikmat⦠gerakan naik turunku semakin cepat⦠Aku semakin bernafsu⦠creeppā¦creeppā¦creeppā¦creepp⦠creepp⦠creepp⦠creeppā¦. creepp.. creepp.. creepp⦠dan terasa dinding memeknya seperti berdenyut. Bu Indah semakin histeris⦠ā A..aa..hhhā¦.aaā¦aaa..aahhhh⦠Boooyā¦. ooohhhā¦ooohhh⦠aaā¦aa..aahhhā¦. mmmhhhmā¦aahhhā¦ooohhā¦oohhhhā¦. Bbboooyyā¦. ssu..su..ddaah⦠aakh..aaahā¦. ssu..ssudā¦. a..aa..aaahhhhhā¦. teā¦tee..russs⦠Bbbooy⦠llagii.. laagii⦠oohhhā¦. ā, Mendengar rintihan tak keruan itu, aku makin liar⦠kuangkat tubuhku lalu kutahan dengan sebelah tangan sambil kujambak rambutnyaā¦. gerakan naik turunku makin cepatā¦. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. crep.. dengan gaya seperti joki sedang menunggang kuda. Tangan Bu Indah yang semula terjuntai lemas menggapai-gapai ke kakinya menarik-narik roknya⦠dia ingin kedua kakinya bebas bergerak⦠Akupun mengerti⦠lalu kucabut kontolku dengan cepat dan Bu Indah menjerit kecil ā Ja..jangan..dilepassā¦.ā tubuhnya meronta-ronta⦠cepat-cepat kutarik rok panjangnya juga celana dalam yang sudah sobek kugunting⦠kubuka kaosnya dengan kasar⦠kini tubuh kami tidak ditutupi sehelai benangpun⦠Bu Indah langsung membalikkan tubuhnya sambil mengangkang dan tangannya menarik pinggangku⦠dengan tergesa-gesa kumasukkan kontolku ke lobang memeknya⦠kutekan dengan kuatā¦. kutarikā¦. lalu kutekan dengan kuatā¦. bibir kami saling mengecupā¦.menyedotā¦. gerakanku semakin liarā¦ā¦. creeeppā¦.creeeppppā¦creepppā¦.creeppp⦠creeppppā¦creeepppā¦. kutekan kontolku sampai mentok⦠creeeeeepp⦠ā Bboooyā¦. aahhhh⦠ooohhhhhā¦. oohhhā¦.ooohhhā¦.. enaaakkkā¦.. ooohhh⦠Booy.. terruuss⦠te..tee..rrusss⦠ooohhhā¦. aaahhhhhā¦. aaaaaahhhhhā¦.. ā, Bu Indah merintih rintih dan menjerit histeris⦠matanya terbeliak-beliak⦠tangannya menarik-narik pantatkuā¦. kakinya menjepit pinggangku dengan kuat hingga tak bisa bergerakā¦. sepertinya Bu Indah baru mencapai puncak kenikmatan⦠terasa muncul cairan hangat membanjir, merendam kontolku.. licin sekali⦠hingga kontolku seperti ada di lubang yang besar, basah, hangat dan licin. Tiba-tiba Bu Indah mendorong tubuhku dengan kuat hingga kontolku terlepasā¦. ā Sudah ah⦠ā katanya dengan bibir bergetar, kemudian kedua tangannya menutupi mukanya dengan kedua kaki masih mengangkangi tubuhku. Akupun ikut diam tapi untuk beristirahat memulihkan tenaga dan mengatur nafas lalu kuseka batang kontolku yang basah dengan kaos. Ketika aku bersiap kembali memasukkan kontolku, Bu Indah berkata dengan lirih, ā Boy, sudah yaā¦, Ibu mohon jangan diterusin⦠Ibu takut hamil..ā dengan kedua tangan menutup memeknya, dia berusaha duduk sambil menarik mundur pantatnya menjauhi kontolku⦠tampaknya dia ingin mengakhiri persetubuhan ini. Akupun berdiri di tempat tidur sambil mengusap-usap kontolku yang masih berdiri tegak, sambil duduk Bu Indah memandangku dengan sayu dan berkata, ā Terima kasih Boy, kamu mau ngerti ā. Tanpa berkata apa-apa, aku bergerak mendekatkan kontolku ke wajahnyaā¦. kupegang kepalanya⦠kudekatkan kontolku ke mulutnya, rupanya Bu Indah mengerti kemauanku, dia menggelengkan kepalanya, ā Nggak..Ibu nggak mau !ā. Kupegang kepalanya dengan kedua tanganku⦠kutempelkan ujung kontolku ke bibirnyaā¦. kudorong-dorongā¦. tapi mulut Bu Indah tertutup rapatā¦. ā Ayolah, sebentar saja Buā¦ā, kataku sambil duduk di depannya, Bu Indah tetap menggelengkan kepalanya, sambil berkata ā Nggakā¦nggak mau⦠pokoknya nggak mau⦠jijikā¦.!ā. Aku jadi gemas, kutarik tubuhnya hingga menindih tubuhku, kupeluk tubuhnya lalu kucium bibirnyaā¦. dengan lemah tubuhnya meronta-ronta⦠kulumat bibirnya⦠kumainkan lidahku di dalam mulutnya, sampai akhirnya dia membalas pelukan dan ciumanku⦠kami berciuman lama sekali, sekali dia berhenti menciumku⦠dia hanya memandangkuā¦. tangannya mengusap-usap rambutkuā¦. Tanpa disadarinya, aku mengarahkan kontolku ke lobang memeknya. Ketika posisinya sudah tepat, kuangkat pantatku mendorong dan blesssssā¦. kontolku langsung masuk, tubuh Bu Indah tersentak, dia berusaha mengangkat pantatnya⦠tapi pingangnya kutahan dengan kuat⦠malah kutekan kebawah hingga kontolku hampir masuk semua⦠Bu Indah mendesah, ā Booy⦠aa..aaahhh⦠kamu memang nakaal⦠Booy⦠oohhh.. aaahhhhhā¦.ā Lalu kami saling pandang, lama⦠tak ada yang bergerak diantara kamiā¦. Bu Indah menundukkan kepalanya⦠dia mencium bibirku lembut sambil berkata ā Kamu memang nakal.. jahil⦠kamu nggak mudah menyerah rupanya⦠nggak mau nurut sama omongan Ibu⦠kamu jahatā¦. sekarang lepasin tangan kamu.. kalo nggak⦠awas !ā. ā Tapi Bu⦠ā kataku, sambil mengerak-gerakkan pantatku keatas⦠dan menekan-nekan pinggangnya ke bawah⦠kuangkat pantatku berulang ulang⦠sesekali ketika kuangkat pantatku dengan kuat, pinggangnya kutekan ke bawah, hampir seluruh batang kontol masuk ke dalam memek Bu Indah⦠saat kepala kontolku menabrak dinding paling dalam, Bu Indah menjerit kecil, badannya bergetarā¦. Diapun tidak bisa menyelesaikan kata-katanya dengan benar, malah jadi merintih nikmat, ā Nggak ada tapi-tapian, kamu mau lepas nggak ? Ntar Ibu mmma..mmauā¦. la..laporā¦. aaahhhh⦠aawwā¦. ssttā¦. ooohhhhā¦. ntar⦠Ibu.. laporrrinn⦠ssama⦠aww⦠ppo.. mmhhmmā¦aaahhhh.. polisssiii⦠aahhhā¦. ooohh⦠aaahhhā¦. aww.. aaaaaaaaaaaaaahhhh⦠ssssttā¦.. aahhhā¦. ooohh⦠aa..aawwā¦. Bbooy⦠terusssā¦. aaahh⦠oohhā¦. Booooyā¦. Boooyyyā¦. aa..aaaaawwā¦. aaahhh⦠ooohhhā¦. te..teruuss⦠teruuusss⦠oohh⦠aahh⦠oohh..oohhh.. eeenaaakk⦠aa..aaaww⦠lagiii⦠enaak.. ssaayyaangā¦.ā Kudorong tubuhnya supaya tegak, hingga posisinya seperti sedang berjongkok diatas kontolku dan pantatnya kutahan dengan kedua tanganku, kuhentak-hentak⦠kudorong.. pantatku keatas dengan kuat, dengan bantuan tempat tidur pegas ini, hentakanku makin lama makin cepat⦠sambil sesekali pantatnya kudorong melawan hentakanku hingga kontolku masuk sedalam-dalamnyaā¦. aduuhh nikmat sekali⦠makin lama makin terasa sempit dinding memeknya yang paling dalam dan ada sesuatu yang bergerinjal-gerinjal menjepit kepala kontolkuā¦. aku merasakan suatu kenikmatan yang baru⦠kutekan pantat Bu Indah ke bawah⦠kutahan beberapa saat⦠kurasakan kepala kontolku terjepit dinding yang bergerinjal-gerinjal⦠aku terdiam⦠mataku terpejam⦠nikmaatā¦. enaaakk⦠saking nikmatnya⦠akupun mendesah, ā Buuu⦠enaak sekaliiiiā¦. sssttttā¦. aahh⦠Ibuuu..Buu.. Indaahh⦠gelii⦠enaaak⦠ayoooā¦dong⦠gerakin lagi pantatnya⦠yaaaā¦. saayyanngg⦠yaaā¦ā Kulihat dia merintih sambil menggigit bibirnya, matanya terbeliak-beliak⦠merem-melekā¦. kedua tangannya menjambak-jambak rambutnyaā¦. kepalanya menggeleng-gelengā¦. setiap kepala kontolku menyentuh dinding memeknya yang paling dalam⦠tubuhnya tersentak dan gerakannya semakin histeris⦠pantatnya naik turun dengan cepatā¦. rintihannya semakin keras⦠diselingi jeritan kecil setiap pantatnya menekan ke bawah⦠ā Booyy⦠aah.. ooohh.. oohh⦠aa..aaaā¦aawww⦠aaaa..hhh⦠oohhhā¦aaahh⦠Bbbooyy.. eenaakā¦. aahhā¦aaahhh⦠aaā¦aaa..aaawwā¦. enaakā¦.ā Akhirnya ketika Bu Indah menekan pantatnya dengan kuat, hingga kepala kontolku dijepit dinding bergerinjal-gerinjal, mulai terasa ada rasa geli luar biasaā¦. kontolku berdenyut-denyutā¦. terasa air maniku memakas ingin keluar⦠hingga tak mungkin lagi kutahanā¦.. ā Buuu..Buu Indaah.. Boy ma..mmau keluarrr⦠aduuhhh⦠geliii⦠ā rintihku. Bu Indah menggerakkan pantatnya maju.. mundur⦠lalu berputar.. maju lagi⦠ke kiri.. ke kanan⦠diangkat sedikit⦠terus maju lagi⦠berputar lagi⦠kontolku terasa dipilin-pilin⦠diurut-urutā¦. disedot-sedot⦠rasa geli itu semakin kuat⦠makin kuatā¦. nikmat bercampur geli⦠Tiba-tiba tubuh Bu Indah menyentak-nyentak sambil menjerit kecil, ā Booyy⦠ayo⦠ssssayang⦠sama.. samaa.. aaahh⦠oohh⦠aaahhh⦠BBooooooyyyyyyyyyā¦. aaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhā¦.ā tubuhnya menindihkuā¦. pantatnya menekanku dengan kuatā¦. bibirnya mengulum bibirkuā¦. dia memelukku dengan kuatā¦. dan akupun memeluknya lebih kuatā¦. sambil membalas ciumannyaā¦.. Bersamaan dengan itu⦠ā Aaaaaaahhhhhhā¦ā¦ ā kontolku menyemprotkan air mani ke dinding memeknya berkali-kali⦠cret⦠cret⦠cret⦠cret⦠cret⦠cret⦠cret⦠aaahhh.. nikmatnyaā¦ā¦. tak terasa tubuh kami berguling-guling⦠sambil berpelukan dan berciuman⦠mereguk seluruh kenikmatan dari persetubuhan ini. Selama dua puluh menit, kami terdiam sambil berpelukanā¦. saling memandang⦠lalu berciuman dengan lembut⦠lamaa⦠saling mengusap-usap rambut tanpa ada satupun kata yang keluar dari mulut kami. Ketika aku akan mencabut kontolku dan melepaskan pelukan, Bu Indah merintih manja, ā Ntar aja⦠jangan dulu..Ibu masih ingin begini..ya.. sayang⦠ā, sambil mengecup bibirku dan mengusap-usap rambutku dengan penuh kelembutan, seperti tak ada rasa marah, menyesal atau sedih. Tak lama kemudian, secara bersamaan kami saling melepas pelukan dan sama-sama tergolek lemas bersebelahan sambil memejamkan mata⦠merenungi apa yang sudah terjadi diantara kami. Ketika aku membuka mata, ternyata Bu Indah sedang memandangi aku sambil menahan kepala dengan tangannya dan dia tersenyum, sambil mencolek hidungku dan berkata, ā Kamu ini memang anak kurang ajar⦠nggak punya kesopanan⦠umur kamu berapa sihā¦? ā. Melihat sikapnya yang ramah disertai senyum, aku jadi berani, kujawab sambil mengecup tipis bibirnya, ā Ibu nggak usah nanya umur deh, yang penting, aku suka sama Ibu ā. Dan dia menindihku sambil membalas kecupanku, ā Kamu ini ngomong kaya udah gede aja, kenapa sih kamu suka sama Ibu ā tanyanya. ā Kok nanyanya gitu, Ibu mau apa nggak disukain sama Boy.. ? ā aku balik bertanya. ā Kalo kamu udah gede, Ibu pasti mau⦠sekarang Ibu pengen tahu kenapa kamu suka sama Ibu ? ā katanya penasaran, sambil memencet hidungku. ā Nggak ah.. ntar Ibu marah kalo Boy jawab..ā kataku. Dia langsung menjawab, ā Nggak, Ibu nggak bakalan marah.. sumpah ā. ā Sumpah apa ? ā tanyaku, ā Sumpah ini⦠ā katanya sambil mencium bibirku dengan lembut. Tanpa kami sadari, telah terjadi keakraban diantara kami sepertinya kami pasangan yang sebaya. Sambil membalikkan tubuhnya, kujawab, ā Boy suka sama Ibu karenaā¦ā¦. ā, aku tidak meneruskan jawabanku, dia makin penasaran, ā Karena apa⦠? ā, katanya sambil cemberut. ā Karenaā¦. Ibu baikā¦. cantik⦠terus.. karena iniā¦. dan ini⦠ā kataku sambil menunjuk dadanya dan mengusap-usap memeknya. ā Ihhh⦠jangan nakal⦠nanti Ibu tampar lagi⦠mau..? ā, katanya sambil melotot tapi mulutnya tersenyum manis lalu dia menciumku lagi. Kami berciuman lagi⦠sambil memelukku Bu Indah berbisik mendesah di telingaku, ā Ibu sayang kamuā¦. kamu jangan pulang.. masih banyak yang ingin Ibu omongin sama kamu⦠sekarang kita istirahat aja yaā¦ā. ā Ya deh, gimana ibu aja ā, kataku sambil membalas pelukannya. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul malam, tak lama kemudian kami tertidur sambil berpelukan
cerita ibu guru mesum